MELEJIT Jadi Calon Presiden Terpopuler, Anies Baswedan No 1, Prabowo No 5, Refly Harun: Hati-hati Hasil Survey

- 7 Desember 2021, 05:15 WIB
Refly Harun
Refly Harun /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

INDOTRENDS.ID - Refly Harun mengingatkan agar hati-hati membaca hasil survei Calon Presiden (Capres) 2024 terpopuler kalau hasilnya ada yang terasa ganjil.

Ia mengomentari hasil survei capres versi Indonesia Political Opinion / IPO yang menempatkan Anies Baswedan di nomor 1 Capres Terpopuler.

Sedangkan Prabowo Subianto yang pada banyak survei nangkring di posisi teratas, kini 'terpelanting' jatuh di peringkat ke-5. 

Sebaliknya, Sandiaga Uno tiba-tiba melejit sebagai Capres Terpopuler peringkat ke-2 di bawah Anies Baswedan.  

Baca Juga: Fadli Zon Nilai Kepemimpinan Jokowi Berantakan, Minta Prabowo Subianto Segera Beri Pencerahan pada Presiden

"Barangkali kita harus berhati-hati cara membacanya," komentar Refly Harun. 

Berdasarkan hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhasil menempati urutan pertama dengan suara 21,3 persen.

Anies Baswedan berhasil mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang biasanya berada di posisi teratas.

Menurut survei IPO kali ini, Ganjar Pranowo justru berada di posisi ketiga dengan suara 11,6 persen.

Selain Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, kini elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno justru meroket dan bertengger di posisi kedua dengan perolehan suara 13,8 persen.

Baca Juga: Rizieq Akan Bebas Sebelum Pilpres, Siapa Capres yang Akan Dia Dukung? Pengamat: Dia Pasti Kecewa pada Prabowo

Elektabilitas Prabowo Subiant, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan berdasar survei terbaru Indonesia Political Opinion
Elektabilitas Prabowo Subiant, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan berdasar survei terbaru Indonesia Political Opinion Dok. Humas Jateng/Dok. ANTARA

Menanggapi hasil survei yang dilaksanakan pada 29 November 2021 itu, Pakar hukum tata negara Refly Harun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam membaca hasil survei lembaga.

Refly Harun mengatakan, hasil survei tersebut cukup dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis aja, bukan sebagai patokan.

"Kita harus hati-hati dalam menilai survei ini. Jadikan saja sebagai bahan untuk menganalisis, tetapi tidak bisa dijadikan patokan penuh," kata Refly Harun, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 6 Desember 2021.

"Karena kalau surveinya konsisten dengan metodologi yang sama, dengan periode yang sama, seharusnya hasilnya tidak jauh berbeda.

Baca Juga: BENARKAH Presiden Setelah Jokowi itu Prabowo Subianto? Ciri-ciri Disebut Mbak You Semasa Hidup Jelas Sekali!

Kalau hasilnya jauh berbeda, Prabowo dari nomor satu lalu terpelanting nomor lima, kemudian Sandiaga yang tadinya nomor enam jadi nomor dua, nah itu barangkali kita harus berhati-hati cara membacanya," sambungnya.

Lebih lanjut, Refly Harun berharap bahwa siapapun presidennya, presidential threshold bisa dihilangkan agar demokrasi di Indonesia bisa bertumbuh subur.

Dia menilai, yang lebih dibutuhkan saat ini adalah membangun sistem elektoral yang lebih solid dibandingkan dengan mengandalkan individu untuk membangun negeri.

"Ketimbang kita mengandalkan orang per orang untuk dijadikan calon presiden, jauh lebih baik kalau kita itu membangun sistem elektoral yang lebih baik, lebih solid," tegasnya seperti dikutip dari Seputar Tangsel di artikel : Anies Baswedan Ada di Puncak Survei Kalahkan Prabowo dan Ganjar Pranowo, Refly Harun: Siapapun Presidennya

* (Harumbi Prastya Hidayahningrum/Seputar Tangsel)

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah