LAPORKAN Gibran dan Kaesang ke KPK, Terungkap Jejak Digital Ubedilah Badrun: Beri Rapor Merah ke Jokowi

- 13 Januari 2022, 06:55 WIB
Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka, dua putra Jokowi sedang dilaporkan ke KPK oleh dosen Ubedilah Badrun
Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka, dua putra Jokowi sedang dilaporkan ke KPK oleh dosen Ubedilah Badrun /Sukoharjo Update/ Nanang Sapto Nugroho

INDOTRENDS.ID - Bagaimana latar belakang Ubedilah Badrun dan apa motif melaporkan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK terungkap! Ia mengaku ikuti sabda Rasulullah SAW. 

Soal latar belakang, sebelum mengabdi jadi pengajar Sosiologi Politik di Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Ubedilah Badrun merupakan seorang aktivis reformasi 1998.

Ubedilah Badrun yang mendadak tenar setelah laporkan Gibran dan Kaesang ini lahir di Indramayu, Jawa Barat 15 Maret 1972. Ubedilah Badrun merampungkan sarjana di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Jakarta yang sekarang menjadi UNJ, pada 1998.

Berlanjut, ia mengambil program Pascasarjana di FISIP Universitas Indonesia dan lulus tahun 2003. Pandangan sosial politik Ubedilah Badrun juga kerap menghiasi sejumlah media.

Membaca postingannya di Instagram, Ubedilah Badrun rajin mengritisi pemerintahan Presiden Jokowi. Misalnya saat momen dua tahun pemerintahan Jokowi-Maruf pada Oktober 2021 lalu misalnya, ia memberikan rapor merah dengan tiga indikator yakni indikator ekonomi, indikator demokrasi, dan indikator korupsi.

 Bagaimana latar belakang Ubedilah Badrun dan apa motif melaporkan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK terungkap! Ia mengaku ikuti sabda Rasulullah SAW.
Bagaimana latar belakang Ubedilah Badrun dan apa motif melaporkan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke KPK terungkap! Ia mengaku ikuti sabda Rasulullah SAW.

 

Seperti diketahui, analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mendadak terkenal usai melaporkan dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK.

Ubedilah pun ramai diperbincangkan di Tanah Air hingga diundang ke podcast Refly Harun di YouTube-nya.

Dalam podcast tersebut, Ubedilah membeberkan alasan nya sampai berani melaporkan dan melawan tindakan semena-mena sejumlah pihak.

Menurut keterangannya, Ubedilah mengaku memegang prinsip dan mengikuti ajaran Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam, di mana disebutkan, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi banyak manusia lain.

“Jadi apa yang membuat saya masuk ke ranah ini, dulu saya diajarkan oleh orang tua, satu prinsip penting bahwa ikuti sabda Rasulullah, saya seorang muslim yang pernah belajar agama Islam, pernah mengatakan 'khoirunnas anfauhum linnas' sebaik-baik manusia adalah memberi manfaat untuk orang banyak,” ujarnya dilansir Rabu, 12 Januari 2022.

Dua putra Presiden Jokowi, Kaesang dan Gibran
Dua putra Presiden Jokowi, Kaesang dan Gibran galamedianews.com/Kolase Foto Instagram.com/@kaesangp/@gibran_rakabuming

Prinsip tersebut membuat hati Ubedilah tergerak ketika melihat terjadinya praktik yang merugikan banyak orang.

“Semangat itu membuat saya gelisah ketika negara makin amburadul, saya gelisah ketika negara korupsi merajalela, dan petinggi (pemerintah) menganggap itu baik-baik saja,” jelasnya.

Dosen UNJ ini juga menilai, kaum intelektual harus turun tangan menyampaikan kebenaran.

“Dalam situasi semacam itu, mesti ada kaum intelektual menyampaikan kebenaran yang menyuarakan kebenaran, karena nanti efeknya mengubah keadaan secara lebih besar, kolektif masyarakat banyak,” imbuhnya.

Bila laporan ini berhasil, Ubedilah yakin dampaknya akan luar biasa bagi banyak orang.

“Kalau agenda-agenda kebaikan ini kemudian berhasil, dampaknya luar biasa untuk orang banyak,” ungkapnya seperti dikutip IndoTrends.Id dari Galamedia dalam artikel Laporkan Gibran-Kaesang, Ubedilah Badrun Ingin Jadi Manusia yang Bermanfaat: Ikuti Sabda Rasulullah SAW.

“Semangat 'khoirunnas anfauhum linnas' itu sebenarnya yang muncul dalam pikiran saya dan itu yang kemudian nyambung dengan semangat reformasi, bagaimana kita menempatkan kepentingan nasional sebagai agenda utama kita misalnya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Ubedilah melaporkan Gibran dan Kaesang terkait dugaan kasus pencucian uang (TPPU).

Ubedilah mengatakan bahwa Gibran dan Kaesang ikut terseret dalam TPPU serta KKN dengan grup bisnis yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran hutan.

Perusahaan berinisial PT SM tersebut, menurut Ubedilah, jadi tersangka pembakaran hutan.

Perusahaan tersebut dituntut Kementerian Lingkungan Hidup dengan nilai Rp7,9 triliun.

Dalam, pada tahun 2019, Mahkamah Agung hanya mengabulkan tuntutan Rp78 miliar kepada PT SM.

Dia menyebut, dua anak Jokowi tersebut diduga ikut memiliki dan bergabug dengan PT SM.

*** (Muhammad Ibrahim/Galamedia)

Editor: Dian Toro

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah