Network
INDOTRENDS.ID - Terjawab sudah pertanyaan: Bima Arya pilih mengincar posisi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan, atau incar posisi Gubernur Jawa Barat gantikan Ridwan Kamil?
Sikap politik Bima Arya ditunggu-tunggu karena Bima Arya sudah masuk ke periode kedua masa jabatannya dan tak lama lagi selesai.
Bagi Bima Arya, hati kecilnya memilih posisi Gubernur Jawa Barat karena dia berdarah Sunda.
Namun berbicara tantangan, ia pun tak menolak peluang maju di Pilkada DKI Jakarta, berbekal pengalaman dua periode mengabdi sebagai Wali Kota Bogor.
Seperti diketahui, tak sedikit yang menganggap Bima Arya jadi salah satu calon kuat Gubernur Jawa Barat atau Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
Ditanya lebih memilih maju pada Pilgub Jawa Barat atau Pilgub DKI Jakarta, Bima Arya mengaku siap berkontestasi di mana saja.
Hal tersebut, lanjut Bima Arya, lantaran dirinya sudah memiliki bekal selama dua periode menjabat sebagai Wali Kota Bogor.
"Saya siap kemana saja, saya merasa memiliki bekal dua periode di Kota Bogor yang mungkin saya jadikan pijakan untuk tanggung jawab lebih besar," ucap dia, dalam dialog bertajuk 'Klarifikasi Forum Pimpred PRMN Bertanya, Bima Arya Menjawab'.
"Atau saya sesuaikan dengan skenario partai saya. Jika dipercaya ditugaskan partai untuk salah satu dari dua titik itu, atau titik lain, Insya Allah saya siap," kata Bima Arya menambahkan.
Kendati begitu, ia mengaku lebih condong maju ke Pilgub Jawa Barat lantaran dirinya merupakan putra kelahiran Sunda.
Akan tetapi, lanjutnya, berdasarkan kedekatan karakter dan lokasi Bogor, dirinya pun mengaku siap bila maju ke Pilgub DKI Jakarta.
"Jadi bagi saya dua-duanya menantang, tinggal satu faktor lagi yakni arah politiknya bagaimana. Mas Anies (Baswedan) masih maju engga? Bagi politisi pasti kita akan dihitung," ucap dia seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok di berita Bima Arya Ditanya Pilih Maju Pilgub Jawa Barat atau DKI Jakarta, Apa Jawabannya?
Namun, sebelum memutuskan untuk maju ke Pilgub Jawa Barat atau Pilgub DKI Jakarta, Bima Arya menegaskan dirinya harus terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugasnya di Bogor.
Adapun tugas yang masih ada di Bogor yang dimaksudkan pria berusia 49 tahun ini adalah seperti masalah angkot, penataan pasar, stunting, hingga tawuran.
"Kalau 'PR' sudah selesai maka naik kelasnya pun enak. Tetapi, jika PR-nya tidak beres, ya kita pun akan susah untuk didorong naik kelas," ucap Bima Arya.
TAUTAN VIDEO WALI KOTA BOGOR BIMA ARYA SOAL LANGKAH POLITIK SELANJUTNYA>
*** (Ramadhan Dwi Waluya/ Pikiran Rakyat Depok)
