INDOTRENDS.ID - Buntut Indonesia borong 42 jet tempur Rafale buat Prancis, tak hanya Amerika Serikat yang sibuk berspekulasi, membaca manuver Presiden Jokowi lewat Kementerian Pertahanan dipimpin Prabowo Subianto.
Indonesia seolah ingin mengikis dominasi China dengan berbelanja jet tempur ke Prancis. Sementara di mata China, jet tempur Rafale dari Prancis diduga untuk trik Indonesia 'membusungkan' dada di mata Australia.
Sementara Australia sendiri menduga jet tempur Rafale diborong Indonesia justru untuk mengikis pengaruh China di Indonesia.
Begitulah, santernya analisa seputar Rafale. Walau kontrak Rafale Indonesia ditandatangani pada 10 Februari 2022 lalu, media internasional seperti dari China, Australia dan Eropa masih membahas hal ini.
"Beberapa analis percaya bahwa begitu Indonesia dan Australia terjebak dalam perlombaan senjata, kemungkinan besar Indonesia akan terus memasok senjata dari Prancis, dan (kemungkinan) China, sebagai mitra sahabat dan negara tetangga, adalah pilihan pertama Indonesia untuk pembelian senjata," lapor media China 163.com, Kamis 17 Februari 2022.
"Banyak pengamat menilai pembelian jet tempur Prancis yang agresif kali ini mungkin ditujukan ke Australia.
Apa hubungannya Indonesia dengan Australia saat membeli persenjataan Prancis? Faktanya, alasannya sangat sederhana, mungkin terkait dengan insiden batalnya kapal selam Paris dibeli Canberra," tambahnya.
China berprasangka jika pembelian Rafale untuk menangkal agresivitas koalisi AUKUS.