DRAMATIS! Detik-detik Brigadir J Jalan Jongkok, Dijambak, Memohon Tak Didor, Ferdy Sambo Tetap Suruh Tembak!

- 19 Agustus 2022, 10:40 WIB
Ini fakta-fakta baru dan  detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas.
Ini fakta-fakta baru dan detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas. /Labuan Bajo Terkini/

INDOTRENDS.ID - Inilah 5 fakta dramatis detik-detik sebelum Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat meregang nyawa, dieksekusi Irjen Ferdy Sambo lewat tembakan Bharada E.

Fakta-fakta itu dibeberkan mantan pengacara Bharada E, Muhammad Burhanuddin dan Deolipa Yumara yang mengungkap detik-detik menjelang tewasnya Brigadir Joshua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Ternyata Brigadir J menghadapi situasi tekanan psikologis sebelum kematiannya. Brigadir Joshua awalnya hanya duduk-duduk di teras, diperintahkan jalan jongkok ke lantai 2, dijambak, sampai akhirnya dieksekusi.

Upaya Brigadir J meminta maaf dan memohon tidak dieksekusi sia-sia karena pada akhirnya Irjen Ferdy Sambo memerintahkan penembakan.

Muhammad Burhanuddin memaparkan, bahwa saat rombongan bergerak menuju rumah dinas, Brigadir Joshua bahkan tidak masuk ke dalam rumah.

Hal ini juga membuktikan bahwa ia tidak pernah sekalipun masuk ke dalam kamar Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Dikutip dari acara Indonesia Lawyers Club TV One, Sabtu 13 Agustus 2022, berikut detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas.

1. Brigadir Joshua Awalnya Hanya Duduk di Teras

Burhanuddin mengungkap, sesaat setelah tiba di rumah dinas, Brigadir Joshua memilih untuk duduk-duduk santai di teras rumah.

Selanjutnya, ia dipanggil oleh Bripka RR untuk masuk ke dalam rumah atas perintah Ferdy Sambo.

"Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Ricky disuruh panggil Yoshua," terang Burhanuddin.

2. Brigadir Joshua Dipaksa Jalan Jongkok Sampai ke Lantai 2

Seolah ingin menyiksa sang ajudan sebelum eksekusi, Ferdy Sambo memerintahkan Brigadir Joshua untuk berjalan jongkok dari lantai dasar sampai ke lantai 2.

Menurut penuturan Bharada E, Brigadir Joshua sempat bingung dengan perintah itu, namun ia akhirnya tetap melaksanakan.

"Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok," lanjut Burhanuddin.

3. Ferdy Sambo Menjambak Rambut Brigadir Joshua

Saat telah sampai di lantai 2, Ferdy Sambo lantas menjambak rambut Brigadir Joshua dan mengarahkan wajahnya ke atas.

"Katanya (Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir Joshua) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak," kata Burhanuddin.

4. Brigadir Joshua Memohon-mohon Kepada Ferdy Sambo Agar Tidak Dibunuh

Dari kesaksian Bharada E, kepada Deolipa Yumara, ia mengungkap bahwa melihat Ferdy Sambo memegang sebuah pistol sambil mengenakan sarung tangan.

Bharada E juga menyaksikan Brigadir Joshua sempat memohon-mohon agar tidak dibunuh.

"Di atas itu sudah ada kejadian, si Yoshua berlutut di depan Sambo. Kalau menurut keterangan Richard, kan Richard pegang pistol. Sambo juga pegang pistol. Tapi Sambo pakai sarung tangan. Biasa kan, namanya mafia kan, suka pakai sarung tangan," kata Deolipa Yumara.

5. Ferdy Sambo Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir Joshua

Situasi makin panas ketika Ferdy Sambo melihat bahwa Bharada E juga ada disana menyaksikan insiden itu.

Maka dari itu, ia lantas malah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir Joshua.

"Dalam posisi itu, ada perintah dari Sambo untuk si Richard, ‘woy sekarang woy.. tembak, tembak dia woy', Ya namanya perintah kan Richard ketakutan," papar Deolipa Yumara.

"Karena kalau Richard nggak nembak, mungkin dia ditembak. Karena sama-sama pegang pistol kan. Akhirnya atas perintah, Richard langsung tembaklah, ‘dor.. dor.. dor..’,” kata Deolipa Yumara, menirukan ucapan Bharada E.

Melalui sang pengacara pula, Bharada E mengaku sebagai orang pertama yang menembak Brigadir Joshua atas perintah Ferdy Sambo.

"Cuman dia (Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak. Dia tiga kali menembak,” tutur Burhanuddin.

Hingga saat ini, kejelasan motif di balik pembunuhan terhadap Brigadir Joshua masih menjadi tanda tanya besar.

Berikutnya, Bareskrim Polri telah didesak untuk menjadikan Putri Candrawathi sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam skenario pembunuhan itu.

Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

 

8 Ajudan Ferdy Sambo, Lengkap dengan Pangkat dan Siapa Saja yang Ikut Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Ya, setelah Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, mantan Kadivpropam Polri itu jadi tersangka, 8 ajudannya ikut jadi sorotan.

Tim Penyidik Tim Khusus Badan Reserse Kriminal Polri mengganhar status tersangka pada empat orang termasuk Sambo.

Dua di antaranya adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang lain, yakni Bharada E (Richard Eliezer) dan Brigadir Ricky Rizal (RR) yang diduga terlibat pembunuhan.

Irjen Ferdy Sambo memiliki delapan ajudan termasuk Brigadir Polisi Kepala atau Bripka Matius Marey yang menjadi sorotan publik. Ia disorot karena punya tato yang cukup besar di telapak tangannya ketika mengawal Irjen Ferdy Sambo dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Kamis lalu, 4 Agustus 2022.

Berikut delapan ajudan Irjen Ferdy Sambo:

1. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
2. Bhayangkara Dua atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu
3. Bripka Matius Marey
4. Bripka Lukas Ricky
5. Brigadir Romer
6. Brigadir Polisi Satu atau Briptu Deden
7. Bharada Sadam
8. Bhayangkara Satu atau Bharatu Prayogi.

*** 

Sebagian isi dikutip dari Klik Bondowoso dengan judul : 5 Fakta Detik-detik Brigadir Joshua Jalan Jongkok dan Dijambak, Sempat Memohon Tak Dibunuh Kepada Ferdy Sambo

 

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x