TERUNGKAP! Penyebab Kaesang Merapat ke PSI, Bukan Ke Partainya Megawati, Pengamat: Jokowi Tak Nyaman di PDIP

- 25 September 2023, 08:13 WIB
Akhirnya terjawab, alasan Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dan bukan merapat ke partainya Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan.
Akhirnya terjawab, alasan Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dan bukan merapat ke partainya Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan. /Felix Tendeken/

INDOTRENDS.ID - Akhirnya terjawab, alasan Kaesang Pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dan bukan merapat ke partainya Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan.

Seorang pengamat menduga keras, bahwa sikap politik Kaesang Pangarep tidak lepas dari pengaruh bapaknya, Presiden Jokowi, yang menunjukkan gelagat kurang nyaman di PDI Perjuangan. 

Memang keputusan besar Kaesang Pangarep bergabung dengan partai yang dipimpin Giring Ganesha itu sontak mencuri perhatian, mengingat sang ayah dan kakaknya Gibran Rakabuming merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP).

Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai, keputusan Kaesang untuk bergabung dengan PSI tidak terlepas dari sosok sang ayah. 

Dia menduga Jokowi sudah tidak nyaman di PDIP, apalagi pemerintahan Jokowi saat ini sudah berada di fase akhir.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep berdiri di dapen pintu usai menerima friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI secara simbolis di Sumber, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 23 September 2023.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep berdiri di dapen pintu usai menerima friendship card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI secara simbolis di Sumber, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 23 September 2023.

"Kaesang ke PSI merupakan sikap politik Jokowi jelang lengser dari kursi presiden. Mungkin Jokowi merasa tidak nyaman berada di PDIP," ujar Selamat, dikutip pada Senin, 25 September 2023.

Dia pun membandingkan posisi Jokowi dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, Jokowi tak memiliki kendali kekuasaan di partai seperti SBY. "PDIP masih dikuasai Mega. Jokowi perlu sebuah partai jadi tempat berlabuh usai lengser," katanya.

Halaman:

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x