4 Potensi Risiko yang Bisa Mendegradasi Pencapresan Prabowo Subianto dan Gibran, No 3 Amunisi Empuk Lawan

- 23 Oktober 2023, 21:36 WIB
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming diingatkan agar waspada pada empat potensi risiko yang bisa mendegradasi Pencapresan mereka.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming diingatkan agar waspada pada empat potensi risiko yang bisa mendegradasi Pencapresan mereka. /Instagram.com/@gerindra

Lebih luas dari sekadar pasangan Pilpres 2024 itu, dia menyoroti dampak buruk dari putusan MK itu pada proses penyelesaian konflik hasil pemilu 2024 di MK, baik pilpres, pileg, hingga pilkada.

"Bayangkan tahun depan kalau MK sudah diolok-olok dan direndahkan seperti sekarang karena kelakuan sendiri, lalu dia (MK) bilang si X menang. Lawannya sudah tidak percaya dengan MK, publik juga tidak percaya dengan MK," kata Bivitri Susanti.

"Maka akan dengan mudah meletupkan emosi orang-orang kalah jadi konflik, artinya nanti konflik tidak bisa dikelola kalau lembaga penyelesai konflik sudah tidak punya legitimasi," ucapnya menambahkan.

2. Campur Tangan Jokowi
Pakar hukum tata negara, Feri Amsari melihat majunya Gibran Rakabuming Raka menunjukkan bahwa Prabowo Subianto mendukung gagasan dinasti politik. Menurutnya, keputusan mengajak putra sulung Jokowi itu juga akan menjadi bumerang bagi Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahan.

"Saya yakin kalau ini pasangan menang pun, ikut campur Jokowi dalam berbagai birokrasi yang ditangani anakanya akan tinggi, dan itu tidak sehat bagi pemerintahan," katanya.

3. Amunisi Bagi Lawan
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam menilai putusan MK yang menjadi 'karpet merah' bagi Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo Subianto berpotensi menjadi amunisi dalam menjatuhkan pasangan tersebut.

"Hal itu akan menjadi amunisi yang sangat efektif untuk mendegradasi dan menghancurkan kredibilitas pencapresan mereka," ucapnya.

Menurut Ahmad Khoirul Umam, caranya adalah dengan mempermasalahkan secara hukum putusan MK itu, menunjukkan adanya konflik kepentingan atau tekanan politik yang merusak independensi dan netralitas hakim.

4. Dinasti Jokowi
Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun mengatakan bahwa penunjukkan Gibran Rakabuming Raka menjadi pendamping Prabowo Subianto menyempurnakan dinasti politik Jokowi.

"Putusan MK pintu sempurnanya dinasti politik Jokowi karena dengan putusan itu pintu untuk anak Jokowi, Gibran menjadi bakal cawapres. Putusan itu diketuk oleh paman iparnya sendiri sebagai Ketua MK," katanya.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah