Lebih lanjut, menurut Ganjar publik akan lebih mudah mengawasi gerak-gerik menteri di zaman kemajuan teknologi informasi ini. Metode 'viral' dan 'dirujak' publik baginya bisa sangat membantu.
"Kalau seperti ini KPI mu ini buruk loh?' Terbayangkan gak kalau kontrak kerjanya di awal, suruh pimpinan partainya tanda tangan, selesai," kata dia.
Mulanya, di awal acara, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyinggung metode pembentukan kabinet zaken bila memenangkan Pilpres 2024. Bahkan, ia mengungkap rencana sistem KPI bagi para menteri kabinetnya.
"Ada dua cara menentukan, yang pertama adalah zaken kabinet, kabinet ahli. Kabinet ahli ini memang mesti didorong mulai sekarang," kata Ganjar.
Meski masih ada beberapa minggu tersisa sebelum pencoblosan, Ganjar mengaku telah menyicil perumusan susunan kabinet yang akan menemaninya mengurusi Tanah Air.
"Kalau 14 Februari ditentukan sore udah ada quick count yang kemudian menang satu putaran, maka ada waktu delapan bulan, ada waktu delapan bulan untuk menyiapkan," tutur Ganjar.
"Hari ini sudah kita cicil, sudah menghitung betul secara teknokratis," ujarnya, menambahkan.
*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)
Berita diolah dari sumber artikel pikiran-rakyat.com