Network
INDOTRENDS.ID - Mengapa Buku karya SBY berjudul 'Cawe-cawe Presiden Jokowi' mendadak jadi sorotan setelah Agus Harimurti Yudhoyono dilantik jadi menteri oleh Presiden Jokowi pada Rabu 21 Februari 2024?
Sebagian pihak malah mengait-ngaitkan penyebab ketidakhadiran SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara saat pelantikan AHY.
Sekedar kilas balik, sebelum kampanye dan Pemilu 2024 berlangsung, mantan Presiden RI ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menuliskan sebuah buku dan diterbitkan oleh DPP Partai Demokrat pada bulan Juni 2023. Buku dengan sampul berwarna merah tersebut berjudul 'Pilpres 2024, Cawe-Cawe Presiden Jokowi'.
Buku SBY dengan judul 'Cawe-Cawe Presiden Jokowi' cukup tipis karena terdiri dari 27 halaman saja dan terbit untuk internal saat Partai Demokrat masih menjadi bagian dari Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024, pesaing Prabowo Subianto .
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan ketua partai digadang akan mendampingi Anies Baswedan menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Sayangnya, sekitar satu bulan sebelum pendaftaran capres dan cawapres, September 2023, Partai Nasdem di bawah Surya Paloh lebih memilih Muhaimin Iskandar menjadi cawapres sehingga Partai Demokrat menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Hal yang bertolak belakang dengan isi buku SBY 'Cawe-Cawe Presiden Jokowi'.
Hari ini buku SBY menjadi viral lantaran kritiknya bertolak belakang dengan kenyataan. AHY diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Ketua Badan Pertanahan Nasonal (BPN) oleh Presiden Jokowi pada Rabu, 21 Februari 2024 yang sebelumnya dikritik oleh ayahnya. Muhammad Said Didu pun ikut bersuara tentang hal tersebut.
Buku Cawe-Cawe Presiden Jokowi dan Said Didu
