Network
Mengutip saran dari ESDM Provinsi Kalimantan Timur melalui lamannya, masyarakat juga bisa mengatur daya pencahayaan maksimum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai berikut:
Untuk ruangan kerja gunakan penerangan 12 watt/m² dengan tingkat pencahayaan 350 lux. Untuk tempat parkir, lobi, dan koridor gunakan penerangan 4 watt/m² dengan tingkat pencahayaan 100 lux. Untuk ruang arsip gunakan penerangan 6 watt/m² dengan tingkat pencahayaan 150 lux.
7. Beli Tangki Penampungan Air
Pilih tangki air untuk menghemat penggunaan pompa air listrik. Buatlah tandon air dan gunakan mesin pompa air jika benar-benar membutuhkan.
8. Cabut Aliran Listrik
cabut aliran listrik barang-barang elektronik yang sudah penuh dayanya, seperti handphone, kabel komputer, printer, dispenser.
Sebab kabel listrik peralatan elektronik yang masih menancap, meski sedang tidak digunakan juga akan tetap membuat aliran listrik mengalir.
9. Mengganti Keran yang Bocor
Segera beresi kran atau pipa air yang bocor. Kebocoran meskipun hanya mengeluarkan setetes demi tetes air juga merupakan bentuk pemborosan.
10. Mempersingkat Penggunaan Listrik
Usahakan mempersingkat durasi penggunaan listrik, contohnya ketika ingin memasak nasi dengan rice cooker, gunakan air panas, cara ini dapat mempersingkat waktu memasak sehingga pemakaian listrik dapat dihemat.
11. Membuat Rumah dengan Ventilasi Udara
Rumah dengan banyak ventilasi udara bisa menghemat penggunaan AC dan kipas angin.
Sirkulasi udara di dalam rumah juga bisa mengurangi penggunaan pendingin ruangan atau kipas angin. Utamakan membuka jendela agar ada sirkulasi udara daripada menggunakan pendingin ruangan di pagi dan siang hari.
12. Manfaatkan Ventilasi Rumah
Ventilasi rumah bisa menghemat AC sekaligus hemat lampu. Sebab fungsi dari ventilasi tak hanya untuk sirkulasi udara, juga memanfaatkan cahaya alami (matahari) pada siang hari dengan membuka tirai jendela secukupnya. Tak perlu lampu di siang hari.\
