2 Versi Doa Berbuka Puasa, 'Dzahabaz zhama'u dan 'Allahumma Lakasumtu', Mana yang Benar? Ini Kata Abdul Somad

2 April 2022, 13:01 WIB
Ustadz Abdul Somad bicara soal 2 versi bacaan niat berbuka puasa yang diamalkan masyarakat muslim di Indonesia. Mana yg benar? Ini kata UAS /Hajj and Umrah Packages

INDOTRENDS.ID - Berbuka puasa Ramadhan 2022 rasa-rasanya kurang afdol bila tidak didahului bacaan basmalah serta niat berbuka puasa.

Namun, ada 2 versi bacaan niat berbuka puasa yang diamalkan masyarakat muslim di Indonesia.

Berikut ini 2 bacaan niat berbuka puasa:

Versi 1:

Doa Berbuka Puasa dari Hadist Riwayat Abu Dawud:

 
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

"Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah."

Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah

Ilustrasi: Suasana jelang berbuka puasa PRIADI ZALMAN/PRFM

Versi 2: 

Nah, di kalangan masyarakat muslim Indonesia, ada juga versi bacaan doa niat berbuka puasa lainnya, yakni begini kalimatnya : 

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika amantu wa'ala rizkika afthortu birohmatika yaa arhamarra himiin

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Doa tersebut dijelaskan oleh Syekh M Khatib As-Syarbini dalam Kitab Kitab Hamisy Bujairimi alal Khatib.

Dalam hadis bersumber riwayat Imam Bukhari dan Muslim.

وأن يقول عقب فطره اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت لانه صلى الله عليه وسلم كان يقول ذلك رواه الشيخان

Artinya: “(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca, ‘Allâhumma laka shumtu, wa ‘alâ rizqika afthartu.’ Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.”

Demikian doa berbuka puasa lengkap dengan latin dan artinya.

Lantas mana yang benar?

Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan.

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad, tapi Syaikh Ibn 'Utsaimin, ulama Saudi Arabia," kata Abdul Somad IndoTrends.id kutip dari ceramahnya yang diunggah di Facebook Tanya Jawab Ustadz Abdul Somad 19 Mei 2018 lalu.

Bagaimana dengan hadistnya? 

"Hadist Dhaif tetap bisa dipakai, kalau cukup 5 syarat. Pertama Bukan masalah aqidah tauhid. Kedua, bukan masalah halal haram. ketiga tidak terkait riwayat pendusta, keempat masih bernaung di bawah hadist sahih, kelima untuk motivasi beramal," kata Ustadz Somad.

*** 

 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: IndoTrends.id

Tags

Terkini

Terpopuler