INDOTRENDS.ID - Ngabuburit, sebuah kata yang akan sangat sering kita dengar di setiap bulan Ramadhan ini.
Kata ini identik dengan kesan kongkow-kongkow gaul, asyik dan bikin Ramadhan jadi lebih seru dan berkesan. Benarkah demikian? Sebenarnya apa sih, ngabuburit itu?
Ngabuburit berasal dari Bahasa Sunda. Jika kita merujuk pada Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit memiliki asal kata dari ngalantung ngadagoan burit, yang berarti bersantai sambil menunggu waktu sore.
Burit artinya adalah sore hari, antara pukul 15.30 hingga 17.30, atau sekitar waktu setelah sholat Ashar sampai sebelum matahari terbenam.
Jadi, jika boleh menyimpulkan dari asal-usul kata ngabuburit di atas, sebenarnya ngabuburit ini tidak ada hubungannya dengan bulan Ramadhan atau bulan puasa.
Mungkin saja, kebanyakan dari kita menunggu waktu sore atau waktu maghrib pada saat bulan puasa. Namanya anak muda, pasti nggak jauh-jauh dari kumpul-kumpul dan bergaul.
Mungkin inilah sebabnya ngabuburit sering diisi dengan kegiatan kumpul-kumpul dan bergaul santai.
Namun belakangan ini ngabuburit tidak hanya diramaikan oleh anak muda, melainkan juga para orang tua yang sudah ‘berbuntut’ dan berbuyut pun mulai ikut-ikutan tren ngabuburit ini.
Kebanyakan ngabuburit yang dilakukan selama bulan Ramadhan ini diisi dengan kegiatan ngobrol cantik di kafe favorit (sambil nunggu pesanan kopi yang diantar saat jam maghrib).
Ada juga yang mengisinya dengan jalan keliling kota atau pusat keramaian, ditaman-taman kota, cuci mata di mall, atau sekedar bersantai ditemani televisi yang diisi dengan beragam sinetron, acara komedi atau acara khas Ramadhan sambil menunggu adzan maghrib ‘menyela’ tayangan iklan.
Hmmm, coba deh kita pikir kembali esensi dari bulan Ramadhan itu sendiri.
Pasti sudah sepakat, kan, kalau bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan, penuh rahmat, berkah dan ‘obral pahala’ dan mengandung begitu banyak kemuliaan di dalamnya?
Bulan ini hanya ada satu dalam satu tahun, yang belum tentu bisa kita jumpai lagi tahun depan. Yakin kita mau habiskan waktu yang terbatas ini hanya untuk have fun cuci mata sambil menunggu waktu maghrib tiba? Betapa sia-sianya.
Tahukah kamu bahwa ada waktu-waktu mustajab untuk kita berdoa? Yang mana jika kita berdoa di waktu-waktu ini, niscaya doa kita tidak akan tertolak, atau dalam arti lain, Allah berjanji pasti mengabulkannya.
Waktu-waktu mustajab tersebut adalah sebagai berikut:
1. Saat sahur, saat menjelang subuh
2. Waktu di hari Jumat, ba’da Ashar sampai matahari tenggelam
3. Sepanjang bulan Ramadhan dan di waktu menjelang berbuka puasa.
4. Pada hari Arafah
5. Waktu antara adzan dan iqamah
6. Setelah sholat fardhu, setelah atau sebelum salam
Dari waktu-waktu mustajab di atas, ternyata di bulan Ramadhan ada keistimewaan tersendiri terkait mustajabnya berdoa.
5 dari 6 point diatas bisa kita dapatkan waktunya dibulan Ramadhan.
Doa orang yang berpuasa itu tidak akan tertolak, apalagi pada saat menjelang berbuka. Sementara kita, saat waktu sedang mustajab-mustajabnya, justru sedang asyik ketawa-ketiwi hepi di kafe langganan untuk ber ngabuburit ria.
Belum lagi, dalam asyik-asyik ngobrol kita terjebak pada ghibah yang akan menganguskan pahala puasa kita.
Atau bahkan sedang seru scrolling baju untuk lebaran? Jangan sampai tulisan ‘Ramadhan Mubarak’ hanya tercantum di status sosmed kita, broadcast pesan whatsapp atau spanduk-spanduk di mall, sementara kita anteng-anteng saja tidak mengejar keberkahan Ramadhan.
Jadi sekarang kita tahu dibalik kata ngabuburit itu ada tipu daya yang membuat kita kehilangan kesempatan berharga dibulan Ramadhan ini. Pokoknya rugi, rugii..rugiii.
Jadi, masih mau ngabuburit? Mari renungkan kembali.***