INDOTRENDS.ID - Ini pahala besar buat istri yang niat bahagiakan suami dengan cara 'minta duluan' dalam urusan ranjang. Dengan istri minta duluan, maka suami lebih bersemangat memenuhi kebutuhan biologis istri sekaligus dirinya sendiri.
Sesuai hadits Rasulullah yang berpesan kepada Siti Fatimah, bahwa seorang istri yang berinisiatif untuk berhubungan dengan suaminya maka akan diberikan pahala yang besar oleh Allah SWT.
Lazimnya memang, suami akan lebih sering meminta kepada istrinya untuk berhubungan. Ternyata dalam Islam, hukum istri meminta berhubungan intim duluan ke suami adalah boleh bahkan sangat dianjurkan kepada para istri.
Pahala yang diperoleh seorang istri yang meminta duluan pun akan lebih banyak dibandingkan dengan ia harus menunggu kemauan suaminya untuk berhubungan intim. Saran ini banyak disebutkan di dalam hadits Rasulullah, salah satunya dalam kitab Adabun Nisa juz 1 halaman 292, yaitu:
"Ketika istri seorang istri mencium suaminya dengan ikhlas maka dia seperti khatam 12 kali. Tidak hanya itu, maka Allah mencatat setiap ayatnya sebagai 50 kebaikan. Dan setiap ciuman istri akan dijadikan sebuah kerajaan di surga."
Berdasar hadits di atas, maka sebagai seorang istri dianjurkan untuk mencium atau meminta berhubungan duluan kepada suaminya. Organ intim seorang istri adalah sebuah sedekah bagi suaminya, sehingga bila semakin banyak istri menawarkan kemaluannya kepada suami maka semakin banyak pula ia bersedekah.
Seperti yang diungkapkan dalam hadits, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya pahalanya tentu akan melebihi kita, dia puasa, haji, dan juga haji dan mereka memiliki keistimewaan untuk bersedekah. Lalu kami yang miskin ini bagaimana?,”.
Rasulullah pun menjawab pertanyaan para sahabat,
“Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu yang kamu lakukan mendapatkan pahala. Setiap tasbih itu nilainya sedekah.... .dan di dalam kemaluan kamu itu juga sedekah,”.
Itu sebabnya sebagai seorang istri hendaknya menawarkan kepada suaminya terlebih dahulu untuk berhubungan intim.
***