Namun tatkala hujan turun begitu lebatnya dan menakutkan, baginda Rasulullah SAW memohon pada Allah agar hujan redan dan cuaca kembali normal .
Ini bacaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
Artinya:
Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan menyebutkan, do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)
Doa Setelah Turun Hujan
Berdasar riwayat Zaid bin Kholid Al Juhani, Rasulullah SAW menunaikan shalat subuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya.