Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la in lam tantahuu lanarjumannakum walayamassannakum minnaa 'adzaabun aliim.
18. "Mereka menjawab, sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami."
قَالُواْ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمۡ أَئِن ذُكِّرۡتُمۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٞ مُّسۡرِفُونَ
Qaaluu thaa`irukum ma'akum, a in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifuun.
19. "Utusan-utusan itu berkata, kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas."
وَجَآءَ مِنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ رَجُلٞ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱتَّبِعُواْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ
Wa jaa a min aqshal madiinati rajuluy yas 'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin.
20. "Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata, hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu."
ٱتَّبِعُواْ مَن لَّا يَسَۡٔلُكُمۡ أَجۡرٗا وَهُم مُّهۡتَدُونَ