HUKUM Puasa Ramadhan Tanpa Makan Sahur dan Niat, Apakah Puasanya Sah? Ini Pembahasan Dalil dan Jumhur Ulama

- 13 April 2022, 10:36 WIB
 Bolehkah tetap berpuasa Ramadan 1443 H meski lupa bangun sahur dan niat? Apakah puasanya sah?
Bolehkah tetap berpuasa Ramadan 1443 H meski lupa bangun sahur dan niat? Apakah puasanya sah? /

INDOTRENDS.ID - Bolehkah tetap berpuasa Ramadan 1443 H meski lupa bangun sahur dan niat? Apakah puasanya sah?

Anda pasti pernah mengalamai suatu keadaan di mana Anda tidur terlelap hingga tidak sempat atau lupa untuk bangun sahur. Padahal sahur adalah salah satu  sunnah yang dilakukan di bulan Ramadan.

Makan sahur dimaksudkan supaya menambah kekuatan ketika puasa dan dilakukan selewat tengah malam.

Dalil makan sahur adalah 2 hadis berikut,

  • Dari Anas, Rasulullah SAW telah berkata, “Makan sahurlah kamu. Sesungguhnya makan sahur itu mengandung berkah.” (HR Bukhari dan Muslim) 
  • Dari kitab Al-Fiqhul Muyassar terdapat hadis nabi SAW: “Makan sahurlah walaupun dengan seteguk air.” (HR Ibnu Hibban)

Sahur juga dimaksudkan agar Anda bisa kuat berpuasa sampai Maghrib.

Lantas apakah boleh terus berpuasa Ramadhan jika kita lupa bangun sahur dan niat?

Dilansir dari laman Instagram rumaysho.com, pendapat jumhur (mayoritas) ulama dari mazhab Hanafi, Syafii, dan Hanbali bahwa niat haruslah secara terpisah untuk tiap hari di bulan Ramadan. Ini karena puasa untuk setiap harinya merupakan satu ibadah tersendiri.

Sedang Malikiyah dan sebagian riwayat dari Imam Ahmad berpendapat satu kali niat di awal bulan cukup untuk semua hari di bulan Ramadan. Dari sini, kalau kita pegangi pendapat jumhur, berarti tidak sah puasa jika tidak berniat di malam hari sebelumnya.

Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah pernah ditanya:

“Ada orang yang tertidur dan luput dari makan sahur di bulan Ramadan, tetapi dia sudah berniat untuk makan sahur. Apakah puasanya tetap sah?”

 Ilustrasi makan sahur./freepik
 Ilustrasi makan sahur./freepik

Jawaban beliau:

"Puasanya tetap sah karena sahur bukanlah syarat sahnya puasa. Makan sahur hanyalah mustahab (dianjurkan atau sunnah), karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan sahurlah karena di dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095). [Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 15/321].

Catatan:

Jadi jika sudah berniat di malam hari, lalu makan sahurnya kelewatan karena ketiduran -misalnya-, maka dia masih boleh berpuasa hingga waktu Maghrib. Inilah syaratnya, harus ada niat di malam hari terlebih dahulu.

Namun, bagi yang sengaja memang tidak mau makan sahur, ketahuilah bahwa di dalam makan sahur itu terdapat keberkahan. Jadi, sempatkan sahur walau hanya makan sebutir kurma atau minum segelas air.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

Yang dimaksud barakah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barakah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun, patut diketahui bahwa barakah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba menaati-Nya.

Lalu bagaimana jika tidak sahur? Sahur sendiri hukumnya sunnah dan bukan wajib apalagi rukun. Puasa Anda tetap sah meski tanpa sahur, tapi pastinya akan menjadi lebih berat.

Semoga bermanfaat.

***

Editor: Arumi Razeta

Sumber: rumaysho.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah