Kabar Baik Di Tengah Suasana Duka, Emmeril Kahn Mumtadz Ridwan Kamil Ditemukan, Insya Allah MENINGGAL SYAHID

- 9 Juni 2022, 23:14 WIB
Kapan Jasad Emmeril Khan Mumtadz atau Eril dibawa ke Indonesia?
Kapan Jasad Emmeril Khan Mumtadz atau Eril dibawa ke Indonesia? /Instagram/@emmerilkahn dan @bdgcreativemedia

INDOTRENDS.ID - Kabar baik di tengah suasana duka cita di keluarga besar Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril hari ini ditemukan, alhamdulillah.

Eril, ananda dari Putera Gubernur Jawa Barat itu ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia, setelah lebih dari 14 hari dalam pencarian pihak kepolisian Swiss akibat tenggelam di sungai Aare pada tanggal 26/5/2022.

Sebagai seorang muslim yang meninggal dalam keadaan tenggelam seperti Eril, maka ia dihukumi mati yang mendapatkan pahala syahid sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut yang artinya :

Baca Juga: Jenazah Emmeril Ditemukan, Tiada Lelah Ridwan Kamil Berdoa Siang Malam: Sungguh Tuhanku, Kami Tenang Sekarang!

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya, apa yang kalian ketahui tentang mati Syahid?” Mereka berkata, “Berperang di jalan Allah Azza wa Jalla,”

Rasulullah SAW bersabda: “Mati syahid ada tujuh macam selain berperang di jalan Allah Azza wa Jalla; Orang yang meninggal karena penyakit tha’un (wabah pes) adalah syahid, orang yang meninggal karena sakit perut adalah syahid, orang yang meninggal tenggelam adalah syahid, orang yang meninggal tertimpa benda keras adalah syahid, orang yang meninggal karena penyakit pleuritis adalah syahid, orang yang mati terbakar adalah syahid dan seorang wanita yang mati karena hamil (melahirkan) adalah syahid.” (HR An-Nasa`i) 

Berbeda antara mati syahid dan mati mendapatkan pahala syahid
Berbeda antara mati syahid dan mati mendapatkan pahala syahid Pixabay

Mati syahid merupakan kematian mulia seorang muslim karena memperjuangkan kebenaran dan keikhlasan untuk menegakkan nama Allah SWT.
 
Sehingga mati syahid menjadi kematian yang paling diinginkan oleh setiap muslimin yang mengetahui. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa kematian mereka dihadiri oleh para malaikat. 
 
Lebih jauh lagi, ulama membedakan antara mati syahid dan mati yang mendapat pahala syahid seperti Emmeril Kahn Mumtadz Bin Ridwan Kamil ini.
 
Seseorang yang meninggal karena berperang atau menegakkan kebenaran dijalan Allah maka dia dihukumi mati syahid.
Sedang meninggal karena tenggelam, karena wabah (tha'un), karena sakit perut, karena benturan keras dan lainnya, maka iya meninggal dalam keadaan mendapatkan pahala syahid, yang kemudian dikenal sebagai syahid akhirat
 
Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu menyebutkan bahwa orang yang meninggal karena tenggelam tergolong syahid akhirat, atau mendapatkan pahala syahid.

“Syahid akhirat adalah seperti orang yang meninggal teraniaya tanpa adanya peperangan, meninggal akibat sakit perut, wabah penyakit, tenggelam, meninggal sebab berkelana, meninggal ketika mencari ilmu, menahan cinta (karena Allah), tercerai, berada di daerah musuh dan sebagainya.”
 
 
Apa beda dan bagaimana memperlakukan jenazah yang mati syahid dan yang mati mendapatkan pahala syahid?
 
Sebelum Pergi Ke Swiss Hingga Hilang di Sungai Aare, Eril Sempat Menlakui Ini Bareng Sahabat: Perasaan Baru Kemaren...
Sebelum Pergi Ke Swiss Hingga Hilang di Sungai Aare, Eril Sempat Menlakui Ini Bareng Sahabat: Perasaan Baru Kemaren...
Jika seseorang (muslim) meninggal dalam peperangan membela agama Allah atau mati syahid, maka jenazahnya boleh langsung dikubur tanpa perlu dimandikan, dikafani dan seterusnya.
 
Berbeda dengan orang yang meninggal karena tenggelam, terbakar, wabah (tha'un),sakit perut, hamil dan lainnya yang mendapatkan pahala syahid, maka hal-hak jenazah seperti dimandikan, dikafani, dishalatkan dan dikubur tetap harus ditunaikan.
 
Sedang persamaannya, keduanya mendapatkan tempat yang mulia dan pahala yang besar disisi Allah SWT termasuk diantaranya langsung masuk kedalam surga Allah SWT tanpa melalui hisab.
 
 
Mengingat besarnya pahala syahid dan betapa mulianya meninggal dalam keadaan syahid, hendaknya setiap muslim berharap dan berangan-angan serta memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT untuk diberikan kesempatan untuk diwafatkan dalam keadaan mati syahid.
 
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah haditsnya :"Barang siapa yang memohon syahadah (mati syahid) dengan penuh kesungguhan, maka dia akan dberikan (pahala) syahadah meskipun dia tidak mati syahid" (HR.Muslim)
 
Dalam riwayat lain, akhir kalimat "meskipun dia tidak mati syahid" dairtikan sebagai, meskipun dia meninggal diatas tempat tidurnya.
 
Wallahu a'lam bish shawwab. ***
 
 
 

 

 
 
 

Editor: Rahman Dhani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x