Bagaimana Cara Menentukan Akurasi Oximeter Atau Membedakan Asli Atau Tidak? Berikut Simak Apa Kata Pakarnya

28 Juli 2021, 20:58 WIB
Cara membedakan oximeter palsu dan asli, juga cara menentukan tingkat akurasi. Simak kata pakarnya. / Pixabay/charlykushu

INDOTRENDS.ID - Pengukur suhu tubuh yang paling umum kita ketahui adalah termometer.

Namun sejak muncul wabah pandemi covid-19 pada awal-awal  tahun lalu, tiba-tiba viral alat pengukur suhu tubuh non sentuh yang kita kenal sebagai thermogun dengan segala kelebihannya.

Panjualan alat ini meningkat tajam bahkan harga sempat melambung berkali lipat dari harga normal awalnya, dikarenakan semua orang seperti merasa wajib memilikinya.

Kantor-kantor, toko, pusat perbelanjaan, masjid-masjid, gereja dan tempat ibadah lain, bahkan RT, RW semua merasa belum nyaman apabila belum memliki benda ini. 

Nah, pada serangan covid-19 gelombang kedua ini, thermogun sudah mulai tidak terlalu dipentingkan (atau mungkin karena semua sudah memilikinya).

Baca Juga: TERJAWAB SUDAH! Beda Gejala Covid-19 dan Influenza, dr Tirta: Kalau Covid Dahaknya Nyangkut, Susah Keluar

Jadi apalagi benda yang menjadi incaran untuk menjadi inventaris wajib disetiap rumah? Tak lain dan tak bukan adalah Oximeter. Suatu alat untuk mengukur kadar oksigen darah (saturasi oksigen), yang secara umum menggambarkan kondisi kesehatan paru-paru kita.

Oximeter, alat berukuran kecil yang biasanya dijepitkan di salah satu jari tangan, punya peran penting terutama pada masa pandemi Covid-19

Oximeter berfungsi mengukur kadar SPO2 atau saturasi oksigen darah yang nilai normalnya 95 keatas. Bila nilai saturasi oksigen dibawah 95 dan cenderung menurun, pasien biasanya mulai gelisah dan sesak nafas.

Yang paling mengkhawatirkan adalah apa yang dikenal sebagai happy hypoxia, dimana saturasi oksigen sudah sangat turun dibawah normal, namun secara klinis pasien tidak merasakan keluhan apapun termasuk sesak nafas. Namun tiba-tiba pingsan dan tidak tertolong.

Baca Juga: WASPADA, Ancaman Gejala Neurologis Enam Kali Lebih Mungkin Sebabkan Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

Dalam keadaan seperti ini ditambah musim pandemi covid-19, oximeter menjadi salah satu benda wajib yang musti ada dirumah kita. Akurasi alat ini menjadi harus sangat diandalkan untuk kepastian kondisi saturasi oksigen dalam tubuh kita. 

Akan tetapi, ada saja kekhawatiran bahwa alat yang tersedia di pasaran tidak berfungsi baik, tidak akurat atau bahkan palsu.

Beberapa waktu lalu, bahkan tersebar video yang memperlihatkan cara membedakan oximeter asli dan palsu menggunakan pensil. 

Jadi, bagaimana cara membedakan atau cara mengetahui bahwa alat oximeter yang kita beli barang palsu atau tidak, atau setidaknya akurat atau tidak.

Baca Juga: Oseltamivir dan Favipiravir untuk Terapi Covid-19 Langka, Harga Melambung, Dokter: Padahal Tidak Dibutuhkan

Berikut ini penjelasan Dr.Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA, FAsCC.  Beliau adalah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan konsultan dan dikenal luas juga sebagai pembicara, penulis, pembawa atau moderator acara kesehatan di televisi. Saat ini Dr.Vito berdinas di Siloam Hospital Lippo Village.

Profil dr. Vito Anggarino Damay, SpJP, K /Siloam Hospitals

Berikut ini penuturan Dr.Vito terkait cara mengetahui oximeter asli atau palsu :

1. Cek izin edar 

Pastikan oximeter yang akan dibeli sudah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan dan belilah alat dari toko tepercaya. Biasanya ijin edar ditempel di unit barang atau box nya.

"Jika membeli secara daring, cermati toko yang menjualnya. Jangan membeli dari toko abal abal," ujar Dr.Vito.

Baca Juga: TEKA-TEKI Apakah Mantan Pasien Covid-19 Bisa Menularkan Corona Terjawab! Ini Penjelasan Prof. Zubairi Djoerban

2. Cek dengan berjalan 

Selain saturasi oksigen, dialat oximeter juga tercantum detak jantung sewaktu, yang angkanya dapat berubah-ubah apabila kita berubah posisi dari duduk, berjalan, atau beraktifitas fisik lainnya.

Untuk itu kita  juga bisa memeriksa apakah detak jantung di alat bisa berubah ketika dipakai berjalan santai atau jalan cepat.

Normalnya, detak jantung akan meningkat ketika pemakai beraktivitas. Semakin cepat berjalan, semakin meningkat detak jantungnya.

Bila antara posisi duduk, berjalan, berlari, meloncat dan lainnya, angka getak jantung tidak bergerak, dapat dipastikan alat tersebut tidak akurat, atau bahkan palsu.

Baca Juga: 5 Tanda Jantung Bermasalah, Sering Berdebar-debar dan Muncul Banyak Karang Gigi, dr Zaidul Akbar: Hati-hati!

3. Libatkan dan bandingkan hasilnya dengan orang lain

Terlepas dari benar atau tidaknya cara itu, pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Dr.Vito A.Damay memberi saran bagi masyarakat untuk membedakan oximeter asli dan palsu. Cara itu salah satunya dengan memakaikannya di jari beberapa orang yang berbeda. Bila angkanya sama dari orang yang berbeda-beda, kita patut untuk mempertanyakan keaslian atau akurasinya.

"Di alat saturasi oksigen juga ada pengukur detak jantung, jika detak jantungnya sama antara milik Anda dan tiga orang lain, Anda harus pertanyakan (keasliannya)," kata dia seperti dilaporkan Antara.

4. Pengaruh cat kuku

Hindari penggunaan cat kuku saat menggunakan oximeter. Cat kuku pada jari dapat mempengaruhi pembacaan hasil. Pixabay/Mountainbeehive

Sebaiknya, jangan pasang alat pada jari dengan cat kuku karena mungkin mempengaruhi pembacaan.

Setelah memastikan keaslian, alat bisa digunakan seperti petunjuk pakar kesehatan. Untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyarankan beberapa langkah yakni :

Memastikan alat terpasang dengan benar di jari tangan.

Pengguna harus berada dalam kondisi duduk dan diam.

Menurut Dr. Vito, sebagaimana dikutip IndoTrends.ID dari Pikiran Rakyat dengan judul artikel 4 Cara Periksa Oximeter Palsu atau Asli, Curigai Jika Angkanya Selalu Sama, pergerakan sedikit saja bisa mempengaruhi pembacaan dan membuat alat mencatatkan angka yang jauh lebih rendah dari yang sebenarnya.

Terkait akurasi, studi pada 2016, seperti dilaporkan Insider, menemukan bahwa oximeter memiliki kesalahan presisi yang masih diijinkan sebesar 1,8 - 2,21 persen.

Albert Rizzo dari American Lung Association menyarankan apabila anda merasa oximeter di yang anda beli tidak akurat, supaya dibandingkan pembacaan denyut jantung di alat dengan hasil hitung sendiri secara manual.*** (Yusuf Wijanarko/Pikiran Rakyat)

Editor: Rahman Dhani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler