Waspadai STROKE USIA MUDA Yang Bikin Masa Depan Suram Apa Penyebabnya dan Bagaimana Gejalanya Simak Kata Ahli

1 November 2021, 21:38 WIB
Ilustrasi penyakit stroke /Pikiran Rakyat/

INDOTRENDS.ID – Stroke terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau perdarahan otak (stroke hemoragik) pembuluh akibat kualitas pembuluh darah yang buruk atau viskositas (kekentalan darah )

yang tinggi yang umumnya dipicu oleh penyakit yang diidap sebelumnya seperti kolesterol tinggi, diabetes mellitus, hipertensi dan sebagainya.

Sehingga penyakit penyumbatan pembuluh darah otak ini umum di derita oleh para lanjut usia atau pada usia degeneratif.

Namun seiring dengan perubahan gaya hidup, pola makan yang buruk, kurang gerak tubuh dan lain-lain, sekarang penderita stroke sudah bergeser ke kelompok usia yang semakin muda.

Baca Juga: BAHAYA! 6 Tanda Darah Sedang Menggumpal dan Berisiko Stroke Fatal, Cepat Lakukan Langkah Ini Sebelum Terlambat

Dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, SpS(K) seorang dokter spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang mengatakan bahwa satu dari empat penduduk yang berusia 25 tahun akan mengalami stroke.

Setiap tahun 60 persen dari seluruh kasus stroke dialami penduduk usia yang kurang 70 tahun atau kelompok usia produktif.

Disebutkan pula bahwa WHO mencatat lebih dari 13,7 juta jiwa penduduk dunia terserang kasus stroke baru per tahun.

Sementara itu, angka kematian akibat stroke di Indonesia menurut WHO pada 2018 mencapai 252.473 jiwa atau 14,83 persen dari total angka kematian nasional.

Ilustrasi seseorang yang menderita stroke, salah satu penyakit degenartif yang mematikan. Unsplash.com/Steven HWG

"Angka kematian di Indonesia mencapai 147,19 per 100 ribu populasi. Penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

Indonesia ditempatkan di ranking ketujuh di seluruh dunia," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat berusia produktif di Indonesia untuk mewaspadai penyakit stroke yang ditandai serangan secara tiba-tiba sebab berisiko pada masa depan suram.

 

Memperingati Hari Stroke Sedunia, Dr. Dodik menyebutkan bahwa serangan stroke pada usia muda membutuhkan waktu pemulihan yang cukup panjang, sehingga mengancam keberlangsungan karir di masa depan.

Baca Juga: 5 Risiko Buruk Terlalu Sering Begadang, dari Serangan Jantung Hingga Stroke, Sangat Serius!

"Masih muda sudah madesu atau masa depan suram," katanya.

Ia mengatakan bahwa pengertian stroke sesuai petunjuk WHO pada 1970 dikenal sebagai gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara tiba-tiba, dapat terjadi karena sumbatan maupun pendarahan.

Namun pada 2013, American Heart Association - American Stroke Association (AHA-ASA) memberi pengertian lain tentang stroke, yaitu kematian sel otak, medulla spinalis dan retina yang disebabkan oleh iskemia maupun perdarahan yang dibuktikan dengan pencitraan atau rontgen.

Mengenali gejala angin duduk yang bisa mengakibatkan stroke agar bisa terhindar dari penyakit mematikan ini.*

"Gejalanya bertahan lebih dari 24 jam atau sampai (cacat) dan kematian," katanya.

Ia menyebutkan bahwa kematian atau kecacatan yang dipicu stroke timbul akibat sel saraf otak yang mati di area sumbatan.

"Jika sumbatan tidak segera dibuka, setiap menit, 1,9 juta sel saraf otak mati di area sumbatan dan tidak ada pertumbuhan sel baru penggantinya," katanya.

Menurutnya, beban ekonomi yang muncul akibat serangan stroke berdasarkan proyeksi jumlah kasus rawat jalan dan rawat inap sepanjang 2014-2019 berkisar Rp794,08 miliar sebagai peringkat kedua setelah penyakit jantung Rp1,82 triliun.

Baca Juga: 7 Bahan Makanan Pelancar Aliran Darah, Mujarab Cegah Stroke Hingga Serangan Jantung, Harga Murah, Mudah Dicari

Secara umum gejala stroke bisa dikenali masyarakat seperti senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba, gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, tiba-tiba tidak bisa bicara, tidak mengerti kata-kata dan bicara tidak nyambung.

Gejala lainnya adalah kebas atau kesemutan separuh tubuh, rabun atau pandangan satu mata kabur secara tiba-tiba hingga sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, dan gangguan fungsi keseimbangan atau gerakan sulit dikoordinasi.***(Mutia Yuantisya/Pikiran Rakyat)

Artikel ini sudah pernah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul :14,83 Persen dari Total Angka Kematian Nasional, Dokter Saraf Singgung Tentang Masa Depan Suram

Editor: Rahman Dhani

Tags

Terkini

Terpopuler