DISEBUT Ampuh Sembuhkan Covid, Obat Cacing Ivermectin Mendadak Laris, Kini Langka, Ini 7 Fakta Ivermectin

- 1 Juli 2021, 14:05 WIB
Obat terapi Ivermectin produksi PT. Indofarma (Persero) Tbk. yang belum dikeluarkan ijin edar oleh BPOM.
Obat terapi Ivermectin produksi PT. Indofarma (Persero) Tbk. yang belum dikeluarkan ijin edar oleh BPOM. /Instagram @erickthohir

INDOTRENDS.ID - Padahal aslinya obat cacing, Ivermectin kini mendadak laris manis sampai barangnya langka di pasaran, gara-gara disebut ampuh menyembuhkan Covid-19.

Benarkah Ivermectin manjur sembuhkan virus corona atau Covid-19 ?

Asal tahu saja, bahwa secara umum diketahui dan dipahami bahwa hampir semua penyakit yang disebabkan oleh virus itu belum ada obatnya.

Obat-obat yang ada biasanya adalah hanya bersifat terapi simtomatik (meredakan gejalanya saja) dan  bukan penyebab utamanya (terapi kausatif)

Umumnya pasien memperoleh kesembuhan adalah karena imunitasnya yang dibangkitkan, melalui suplai nutrisi yang baik, minum banyak air putih, olah raga ringan yang konsisten setiap hari, menghindari stress dan tidur berkualitas yang cukup.

Namun belakangan ini marak nama obat yang tiba-tiba muncul sebagai kuda hitam yang memberi harapan baru untuk pengobatan kausatif penyakit covid-19, yakni IVERMECTIN.

Apa sebenarnya obat Ivermectin itu, berikut ini beberapa fakta menarik seputar obat ini seperti yang disarikan dari majalah Farmasetika April 2021 :

Baca Juga: BACAAN Dzikir Mencegah Virus Corona Anjuran Ustadz Yusuf Mansur, Termasuk Tolak Covid-19 Varian Delta India

1. Ivermectin bukan merk obat,

Ivermectin bukanlah merk obat namun nama generik. Itu berarti, nama obat itu adalah sama dengan nama zat berkhasiat nya.

2. Obat Jadul yang diindikasikan untuk obat cacing

Ivermectin ditemukan oleh para periset pada tahun 1975, dan beredar dipasar farmasi dunia pada tahun 1981. Jadi Ivermectin sebenarnya adalah obat yang sudah super jadul, usianya sudah hampir 50 tahun sejak ditemukan.

Obat ini diindikasikan untuk pengobatan infeksi parasit termasuk diantaranya kutu kepala, kudis, kebutaan sungai (onchocerciasis), strongyloidiasis, trichuriasis, ascariasis, dan filariasis limfatik.

Organisasi kesehatan dunia, WHO akhirnya mengungkap soal varian delta Covid-19 menjadi dominan secara global.
Organisasi kesehatan dunia, WHO akhirnya mengungkap soal varian delta Covid-19 menjadi dominan secara global. Reuters/Denis Balibouse

3. Sudah listed di WHO dalam daftar Obat esensial 

Obat ini masuk dalam daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena merupakan obat-obatan yang teraman dan paling efektif yang diperlukan dalam sistem kesehatan.

4. Secara In Vitro (diluar tubuh host) atau di laboratorium terbukti efektif untuk berbagai macam virus termasuk untuk Covid-19

Obat ini sudah disetujui Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sebagai obat cacing yang aman, dan secara in vitro juga terbukti efektif dalam membunuh beragam virus termasuk virus HIV, Dengue, Influenza,Zika, dan sekarang untuk covid-19

5. Belum ada cukup bukti klinis secara in-vivo untuk Covid-19

Memang beberapa pengalaman empiric yang dilakukan para klinisi dibeberapa negara termasuk di Indonesia menunjukkan efikasi klinik yang signifikan bahkan pada hari-hari pertama pengobatan. Namun untuk mendapatkan persetujuan dan ijin edar dari FDA ( dan termasuk BPOM di Indonesia) untuk terapi Covid-19 perlu dilakukan penelitian lanjutan berupa studi pra-klinis, uji klinis fase 1, 2 dan 3.  Sehingga penggunaan Ivermectin untuk Covid-19 saat ini dianggap of label. 

6. Ivermectin sudah terbukti aman, tapi khusus untuk dosis obat cacing.

Untuk obat cacing, Ivermectin diberikan dengan dosis 150-200 mcg/kg berat badan dalam dosis tunggal, diminum setahun sekali. Sementara, penggunaan untuk covid-19, mungkin diperlukan dosis dan lama pemakaian yang berbeda, sehingga studi keamanan (terkait efek samping) masih harus dibuktikan dalam penelitian klinis tersebut.

Ilustrasi obat-obatan. Ivermectin yang mendadak jadi sorotan di tengah lonjakan kasus corona ternyata bukan benar-benar obat untuk pasien Covid-19.
Ilustrasi obat-obatan. Ivermectin yang mendadak jadi sorotan di tengah lonjakan kasus corona ternyata bukan benar-benar obat untuk pasien Covid-19.

7. Uniknya di Indonesia Ivermectin bisa dibeli secara online.

Ivermectin adalah termasuk dalam  obat Daftar-K (obat keras), yang seharusnya hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Namun uniknya (baca: anehnya) di Indonesia obat ini bisa didapatkan dengan mudah via online.

Jadi bijak-bijaklah meminum obat, gunakan obat sesuai indikasi dan dosis yang benar kecuali atas petunjuk dokter. ***

 

 

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah