TEKA-TEKI Mengapa Saat Ini Semua Sakit Disebut Covid-19 Akhirnya Terjawab, Ini Kata Dokter Ahli Penyakit Dalam

- 23 Juli 2021, 19:02 WIB
 Teka-teki mengapa saat ini semua keluhan sakit oleh pasien begitu cepat dikaitkan dengan Covid-19 akhirnya terjawab.
Teka-teki mengapa saat ini semua keluhan sakit oleh pasien begitu cepat dikaitkan dengan Covid-19 akhirnya terjawab. /PIXABAY/Tumisu

INDOTRENDS.ID - Teka-teki mengapa saat ini semua keluhan sakit oleh pasien begitu cepat dikaitkan dengan Covid-19 akhirnya terjawab.

Ahli penyakit dalam dr Adaninggar menjawab pertanyaan banyak orang tersebut, sampai-sampai sejumlah orang yang sakit sampai ketakutan berobat ke rumah sakit.

Menurutnya, gejala flu di era pandemi, salah satu kemungkinan diagnosis adalah Covid-19.

Maksudnya apa? Simak penjelasannya.

Dokter spesialis penyakit dalam dr Adaninggar mengungkapkan kenapa saat ini semua penyakit bisa disebut terpapar Covid-19.

Indonesia kini kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 hingga disebut sebagai gelombang kedua.

Baca Juga: WAJIB TAHU! 5 Minuman Pendongkrak Stamina dan Pencegah Covid-19, Kunyit Asem Hingga Jahe Anget, Cobalah!

Banyaknya kasus Covid-19 membuat banyak rumah sakit di berbagai daerah penuh, hingga terpaksa menolak pasien.

Namun, di masyarakat masih ada anggapan ketika masuk rumah sakit pasti ‘dicovidkan’. Bahkan, tidak ada penyakit lain selain Covid-19.

Menjelaskan hal tersebut, dr Adaninggar mengungkapkan secara ilmiah kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Menurutnya, gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik. Artinya sangat tipis perbedaannya dengan penyakit lain.

Baca Juga: TEKA-TEKI Swab PCR Positif hingga 4 Bulan Meski Sudah Sembuh Covid Terkuak, dr Adaninggar: Kelemahan Alat Swab

“Gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik, sebagian besar merupakan kumpulan gejala flu. Gejala flu di era pandemi, salah satu kemungkinan diagnosis adalah Covid-19,” ujar dr Adaninggar.

dr Adaninggar jelaskan terkait beredarnya istilah dicovidkan di masyarakat
dr Adaninggar jelaskan terkait beredarnya istilah dicovidkan di masyarakat Instagram.com @drningz dan Pixabay

Dokter spesialis penyakit dalam itu menyebutkan bahwa diagnosis yang diambil oleh seorang dokter itu berdasarkan dua patokan.

Pertama, terkait dengan penggalian riwayat penyakit dan riwayat kontak erat. Kedua adalah pemeriksaan penunjang.

“Kadang infeksi Covid bisa terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya,” ujarnya.

Baca Juga: TERBARU! Bocoran Strategi Raja Brunei Darussalam Cegah Covid, Jalan Masuk ke Brunei Lewat Indonesia Ditutup!

Biasanya, lanjut dr Adaninggar, penyakit kronis ini tidak akan mengalami perburukan bila tidak terkena kondisi akut salah satunya infeksi.

Kemudian, apabila tidak sesuai dengan perjalanan atau riwayat penyakit Covid-19 dan tidak didukung pemeriksaan penunjang lain, itu tidak akan didiagnosis sebagai Covid-19.

“TIDAK AKAN DIDIAGNOSIS COVID,” tegasnya, seperti dikutip IndoTrends.ID dari Portal Jember dalam artikel Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ungkap Kenapa saat Ini Semua Sakit Disebut Covid-19, yang melansir dari Instagram @drningz, diunggah 22 Juli 2021.

Di samping itu, dr Adaninggar juga mengatakan bahwa diagnosis Covid-19 bukan hanya berdasarkan swab antigen atau PCR.

“Diagnosis Covid bukan hanya berdasarkan swab antigen atau PCR, tetapi juga wewenang penilaian klinis dokter,” tandasnya.*** (Mochammad Sholehudin/Portal Jember)

 

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x