TERJAWAB! Penyebab Pasien Masih Batuk dan Lemes Padahal Sudah Negatif Covid, dr Tirta: Sel Rusak, Butuh Waktu

- 30 Juli 2021, 10:44 WIB
Teka-teki mengapa pasien saja badannya lemes dan batuk-batuk meski sudah negatif Covid-19 terjawab! Dokter Tirta: Karena banyak sel rusak.
Teka-teki mengapa pasien saja badannya lemes dan batuk-batuk meski sudah negatif Covid-19 terjawab! Dokter Tirta: Karena banyak sel rusak. /Pexels/cottonbro

INDOTRENDS.ID - Teka-teki mengapa pasien saja badannya lemes dan batuk-batuk meski sudah negatif Covid-19 terjawab!

Dokter Tirta Mandir Hudhi menuturkan itu karena banyak sel rusak setelah berperang melawan Covid-19.

Selama kondisi rusak dan belum pulih itu, terjadilah batuk-batuk dan mempengaruhi stamina. 

Dibutuhkan waktu buat pemulihan sel sehingga batuk masih muncul dan badan masih lemes. 

Baca Juga: TERJAWAB SUDAH! Beda Gejala Covid-19 dan Influenza, dr Tirta: Kalau Covid Dahaknya Nyangkut, Susah Keluar

Itulah jawaban dari banyak pertanyaan: sudah dinyatakan negatif dengan hasil swab yang akurat, para penyintas Covid-19 masih dapat merasakan gejala-gejalanya, mengapa?

Gejala batuk dan lemas tersebut bahkan dapat menetap hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Dikutip dari cuitan akun pribadi @tirta_hudhi pada 29 Juli 2021, dokter tersebut menjelaskan alasannya.

Baca Juga: Dr Tirta Ungkap 3 Penyebab Pasien Covid Kondisinya Memburuk Selama Isoman Selain Faktor Komorbid, Apa Saja?

"Covid-19 kan habis perang sama antibodi kita. Wajar, banyak sel yang rusak," ucap dr. Tirta.

Dia menambahkan jika paru-paru sudah kena, maka proses penyembuhannya tidak cepat dan membutuhkan waktu.

"Bahkan beberapa orang ada yang menyebabkan d-dimer naik drastis," tulis akun bernama @tirta_hudhi.

D-dimer adalah pengujian laboratorium untuk mendiagnosis penyakit dan kondisi yang menyebabkan kecenderungan darah untuk membeku.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter Vito Anggarino Damay Sp.JP., M.Kes., menjelaskan bahwa d-dimer ini adalah pertanda peradangan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan dari lapisan pembuluh darah dan aktifnya mekanisme pembekuan darah.

Teka-teki mengapa pasien saja badannya lemes dan batuk-batuk meski sudah negatif Covid-19 terjawab! Dokter Tirta: Karena banyak sel rusak.
Teka-teki mengapa pasien saja badannya lemes dan batuk-batuk meski sudah negatif Covid-19 terjawab! Dokter Tirta: Karena banyak sel rusak. @dr.tirta

Sehingga akibat virus Covid-19 ini, tidak sedikit para penderitanya mengeluhkan kaki bengkak dan kesemutan secara tiba-tiba.

Dokter Tirta menambahkan proses recovery yang dibutuhkan bervariasi, berkisar dua hingga empat minggu.

"Yang jelas penuhi dulu nutrisinya terutama protein. Jangan langsung berkegiatan berat," tambahnya.

Baca Juga: Stop Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa Ramadhan, Dr Tirta Prawita Sari: Tidak Ada Baiknya Bagi Kesehatan

Selain makan makanan yang sehat, tentu saja harus diimbangi dengan olahraga yang cukup.

"Olahraga yang ringan-ringan saja, jangan ke tempat rame dulu. Karena bisa saja terinfeksi lagi," tulis dokter Tirta.

Jika gejala batuk masih ada, dokter ini menyarankan untuk meminum obat pereda batuk.

"Nah kecuali kalau saturasi ngga naik-naik, terutama pada pasien Covid-19 bergejala berat," tambahnya, seperti dikutip Portal Jember di artikel Sudah Negatif tapi Masih Batuk dan Lemas, dr. Tirta: Covid Habis Perang dengan Antibodi Kita

Dia mengungkapkan bahwa paru-paru yang terkena pneumonia cukup lama proses pemulihannya.

Hal itulah bisa menjadi penyebab mengapa orang tersebut sesak napas.

Untuk pasien yang bergejala ringan, cukup atur nutrisi yang masuk pada tubuh dan jangan beraktivitas terlalu berat.

"Untuk pasien bergejala berat, harus tetap dipantau selama sebulan. Takutnya d-dimer tinggi, tiba-tiba gula darah dan saturasi tinggi," tulis dr. Tirta pada akhir cuitannya. *** (Siti Azmi Nurnazhimah/ Portal Jember) 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x