"Angka kematian di Indonesia mencapai 147,19 per 100 ribu populasi. Penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Indonesia ditempatkan di ranking ketujuh di seluruh dunia," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat berusia produktif di Indonesia untuk mewaspadai penyakit stroke yang ditandai serangan secara tiba-tiba sebab berisiko pada masa depan suram.
Memperingati Hari Stroke Sedunia, Dr. Dodik menyebutkan bahwa serangan stroke pada usia muda membutuhkan waktu pemulihan yang cukup panjang, sehingga mengancam keberlangsungan karir di masa depan.
Baca Juga: 5 Risiko Buruk Terlalu Sering Begadang, dari Serangan Jantung Hingga Stroke, Sangat Serius!
"Masih muda sudah madesu atau masa depan suram," katanya.
Ia mengatakan bahwa pengertian stroke sesuai petunjuk WHO pada 1970 dikenal sebagai gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara tiba-tiba, dapat terjadi karena sumbatan maupun pendarahan.
Namun pada 2013, American Heart Association - American Stroke Association (AHA-ASA) memberi pengertian lain tentang stroke, yaitu kematian sel otak, medulla spinalis dan retina yang disebabkan oleh iskemia maupun perdarahan yang dibuktikan dengan pencitraan atau rontgen.