Gejala Duck Syndrome
Meskipun ia belum masuk dalam klasifikasi penyakit mental, ada gejala yang mungkin dirasakan seseorang ketika mereka mengalami stres yang luar biasa. Namun di saat yang sama mencoba untuk memasang wajah tenang, seolah segalanya sempurna dan mudah.
Beberapa gejala yang mungkin dialami adalah:
- Merasa kewalahan atau seperti semuanya ada di luar kendali.
Kesulitan menenangkan pikiran. - Merasa buruk tentang diri sendiri, kesepian, atau membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan percaya bahwa orang lain lebih baik.
- Merasa gugup.
- Gejala fisik termasuk energi rendah, sulit tidur, ketegangan otot, mual, atau mulut kering.
- Gejala kognitif seperti terus-menerus khawatir, pelupa, pikiran berlomba, kesulitan fokus, dan penilaian yang buruk.
- Perubahan perilaku termasuk perubahan nafsu makan, suka menunda-nunda, atau perilaku gugup seperti gelisah atau menggigit kuku.
Mengatasi Duck Syndrome
Depresi dan kecemasan dapat terjadi sebagai akibat duck syndrome. Karena itu, mengelola gejala yang muncul mungkin paling baik ditangani dengan metode serupa untuk mengobati depresi dan kecemasan, seperti:
1. Terapi
Menjalagi psikoterapi dapat membantu kamu mendapatkan perawatan dan menemukan orang untuk membimbing kamu mengatasinya. Selain itu, jika kamu merasa seolah-olah tuntutan hidup terlalu banyak, terapi dapat membantu kamu merasa lebih rileks dan bahagia.
Menemukan terapis yang tepat sangat penting untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan dan butuhkan dari terapi. Selama sesi, terapis dapat menjelaskan bagaimana perawatan dapat membantu.
2. Pengobatan
Obat untuk kecemasan dan depresi mungkin menjadi bagian dari pengelolaan gangguan mental ini, dan gejalanya mungkin tumpang tindih dengan kondisi ini.