Network
INDOTRENDS.ID - Sebagai negara dengan dua musim, yakni kemarau dan penghujan, maka Indonesia mengalami hujan yang lumayan sering dibandingkan negara lain yang memiliki empat musim.
Disaat musim penghujan tiba, hampir sebagian besar wilayah Indonesia mengalaminya.
Ada yang hujan ringan, deras, hujan disertai petir, atau hujan disetai angin kencang.
Saat hujan tiba, ada baiknya umat muslim mengamalkan doa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT adalah pengatur segalanya, tidak ada yang lepas dari kendali-Nya, dan semua pasti tunduk kepada-Nya.
Oleh karena itu, memanjatkan doa bagi seorang Muslim sangat dianjurkan karena tidak ada yang tidak terjadi tanpa izin Allah.
Fenomena angin kencang, badai, dan petir yang kerap kali menghantam berbagai permukaan bumi pun ada doanya.
Setiap Muslim harus ingat bahwa Allah itu sangat dekat jika hamba-Nya sekadar mendekat.
Melansir dari Portal Jember dengan judul artikel Bacaan Doa Ketika Angin Kencang, Badai, dan Petir dalam Arab, Latin, dan Artinya, berikut ini bacaan doa ketika angin kencang, badai, dan petir dalam Arab, latin, dan artinya.
Doa Ketika Angin Kencang
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
Allahumma innii as’aluka khairaha wa ’udzu bika min syarriha.
Artinya: “Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya.”
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ
Allahumma innii as’aluka khairaha wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi. wa ’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi.
Artinya: “Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan angin (ribut ini), kebaikan apa yang di dalamnya dan kebaikan tujuan angin dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan apa yang di dalamnya dan kejahatan tujuan angin dihembuskan.”
Doa Ketika Mendengar Petir
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi walmalaaikatu min khiifatihi.
Artinya, “Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya.”
Untuk referensi lebih lanjut, dapat membaca terjemahan buku Hishnul Muslim halaman 146-149 oleh Syaikh Dr. Sa'id bin Ali Wahf al-Qanthani.*** (Ahmad G Zaki/Portal Jember)
