Dia jatuh cinta dan melamar sang putri, tetapi lamarannya ditolak, karena sang putri tidak mau menikahi musuh ayahnya dan penjajah negaranya.
Karena Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa, sang putri akhirnya setuju untuk dilamar, tetapi dengan dua syarat yang tidak mungkin diberikan.
Persyaratan pertama adalah pembangunan sumur yang disebut sumur Jalatunda. Sedangkan syarat kedua adalah pembangunan seribu candi hanya dalam satu malam.
Bandung Bondowoso menyanggupi kedua syarat tersebut, bahkan sang pangeran berhasil menyelesaikan Jalatunda dengan baik berkat kekuatan gaibnya. Setelah sumur selesai, Roro Jonggrang mencoba menipu sang pangeran agar mau turun ke sumur dan memeriksanya.
Setelah Bandung Bondowoso turun lalu sang putri segera memerintahkan Gupala untuk menutup dan menimbun sumur tersebut dengan bebatuan.
Namun, akhirnya Bandung Bondowoso berhasil memecahkan dengan merobohkan tumpukan batu berkat kekuatan gaibnya. Bandung Bondowoso marah, tetapi segera tenang karena keindahan dan rayuan sang putri.
Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran memanggil pasukan dari para roh dan bangsa jin dari perut Bumi. Dengan bantuan bangsa jin dan para roh ini, sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi.
Ketika Roro Jonggrang mendengar bahwa seribu candi hampir selesai, sang putri mencoba untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso. Dia membangunkan wanita istana dan wanita desa untuk mulai menumbuk padi.
Dia juga memerintahkan agar gundukan jerami dibakar di sisi timur. Mengira pagi itu telah tiba dan matahari akan segera terbit.