Innalillahi! Bayi di Gendongan Ikut Tewas Saat Ibu Nekat Ledakkan Bom di Pinggang, Tunisia Diguncang Terorisme

3 April 2021, 06:20 WIB
Ilustrasi ledakan bom /Choirun Nisa/,*/PIXABAY

 INDOTRENDS.ID - Setelah aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Poliri yang berujung tewasnya Zakiah Aini, giliran Tunisia diguncang aksi bom bunuh diri.

Pelakunya seorang ibu yang mengaktifkan bom peledak di pinggangnya saat aparat menyergap sang suami yang terduga kelompok radikal. 

Yang memilukan, bayi di gendongan sang ibu ikut jadi korban tewas akibat ledakan bom di pinggang sang ibu. 

Kejadian menyayat hati mengorbankan bayi tak berdosa ini tengah jadi sorotan internasioal dan kesedihan mendalam, betapa aksi terorisme menelan korban kemanusiaan tak terperi. 

Pihak berwenang Tunisia mengatakan bahwa seorang wanita melakukan bom bunuh diri bersama dengan bayinya sudah terkonfirmasi kebenarannya. 

Baca Juga: STOP Radikalisme & Bom Bunuh Diri Atasnamakan Agama & Jihad, Fatwa MUI: Haram, Keputusasaan dan Celakai Diri

Ilustrasi ledakan bom

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari English Al-Arabiya pada Jumat, 2 April 2021, peristiwa itu terjadi selama operasi kontraterorisme di zona pegunungan di provinsi pedalaman dekat perbatasan Aljazair.

Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Tunisia, dua ekstremis lainnya tewas dalam operasi keamanan, sebagaimana diberitakan PR Bekasi Seorang Wanita Ekstremis Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri Tunisia, sang Bayi Turut Jadi Korban

Dalam satu operasi, pasukan Tunisia melacak kelompok ekstremis di daerah Gunung Salloum di provinsi Kasserine.

Mereka membunuh seorang tersangka ekstremis, yang istrinya kemudian bunuh diri dengan mengaktifkan sabuk peledak.

Ledakan itu menewaskan bayinya di pelukannya.

Baca Juga: TERBONGKAR! Rencana 26 Terduga Teroris Berafiliasi dengan ISIS, Lihai Rakit Bom, Siapkan Pelaku Bom Bunuh Diri

sementara seorang putri yang lebih tua juga di tempat kejadian selamat dari ledakan.

"Pasukan kami membunuh seorang teroris, saat istrinya yang orang Asia meledakkan dirinya sendiri, membunuh juga bayinya di gunung Saloum," kata Kolonel Houssem Jbebli.

Pihak berwenang mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka melaporkan keberadaan seorang wanita di antara ekstremis yang mengungsi di daerah tersebut.

Dalam operasi kedua, di daerah Gunung Mghila, pasukan keamanan membunuh Hamdi Dhouib, seorang pemimpin lokal di Jund El Khilafah.

Baca Juga: Majelis Ulama & Persatuan Gereja Sama-sama Mengutuk Bom di Gereja Katedral Makassar 'Jangan Unggah Foto Teror'

Ekstremis wanita bunuh diri, tewas dengan membawa serta bayinya. REUTERS/Eric Gaillard/Pool

Menurut pernyataan tersebut, cabang afiliasi ISIS juga tewas dalam penyergapan di pegunungan Mghila.

Brigade tersebut berjanji setia kepada kelompok ISIS dan diyakini berada di balik beberapa serangan di Tunisia dalam beberapa tahun terakhir.

Enam tahun lalu, seorang militan ISIS menembak mati 39 orang asing di pantai di Sousse, memicu eksodus wisatawan dan merusak perekonomian Tunisia.

Sejak saat itu Tunisia telah tumbuh lebih efektif dalam mencegah dan menanggapi serangan.

Namun, sel-sel teror yang masih tertidur tetap menjadi ancaman yang nyata.

Terutama dengan kembalinya para ekstrimis dari Suriah, Irak, dan Libya.

Daerah pegunungan Mghila dan Saloum, dekat kota miskin Kasserine, adalah rumah bagi kelompok militan yang telah diperangi tentara Tunisia selama bertahun-tahun.*** ( M Hafni Ali Fahmi/ Pikiran Rakyat Bekasi ) 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler