Network
INDOTRENDS.ID - Inilah 18 quote atau kutipan Presiden Soekarno paling bersejarah, cocok buat diviralkan lagi di momen HUT Ke-7 Kemerdekaan RI hari ini, Selasa 17 Agustus 2021.
Quotes atau kalimat bijak Presiden Soekarno ini juga bisa kamu bagikan di media sosial Instagram, Facebook, Twitter atau buat status di WhatsApp .
Berikut IndoTrends.id sajikan 18 quotes Presiden Soekarno paling bersejarah :
1. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara.”
2. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.”
3. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
4. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu "bangsa"!” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
5. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
6. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”
7. “Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
8. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
9. “Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
10. “l'exploitation de l'home par 'ihomme.”
11. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
12. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja bagian-bagian jang terketjil, dan bagian-bagian jang terketjil sekali.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)
