Apa Maksud Gempa Megathrust dan Mengapa Disebut Berisiko Tsunami? Ini Contoh Megathrust Terjadi di Indonesia

- 9 Desember 2022, 06:21 WIB
Ilustrasi - gempa bumi megathrust adalah patahan batas lempeng yang terjadi pada bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.
Ilustrasi - gempa bumi megathrust adalah patahan batas lempeng yang terjadi pada bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi. /Pixabay/ Kellepics/

INDOTRENDS.ID - Apa maksud gempa megathrust dan mengapa disebut berisiko memicu tsunami? Simak contoh-contoh gempa megathrust pernah terjadi di Indonesia. 

Mengutip EOS Sains News, gempa bumi megathrust adalah patahan batas lempeng yang terjadi pada bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi.

Imbas atau dampak adanya gerakan relatif antarlempeng kekuatannya sangat besar apalagi tekanan terkumpul di area dua lempeng, akibatnya pelepasannya melalui gempa dahsyat yang disebut megathrust.

Retakan megathrust melibatkan lempeng samudera (lempeng Pasifik) di bawah lempeng di atasnya (Jepang sebagai bagian dari Amerika Utara atau lempeng Okhotsk).

Dampak gerakan lempeng yang tak terbendung, tekanan terjadi antarmuka kedua lempeng menjadi terkunci dan akhirnya menjadi gempa bumi megathrust.

Pengertian lain dari gempa megathrust adalah gempa yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi. Indonesia sendiri dikelilingi zona megathrust, dan dua di antaranya berada di selatan Jawa, yakni di bagian barat dan timur.

Pada kedua megathrust tersebut menyimpan potensi gempa yang sangat besar hingga Magnitudo 9,1. Gempa megathrust sendiri adalah fenomena yang berulang dalam periode waktu tertentu.

Menurut situs Natural Resources Canada, pengulangan bervariasi dari zona subduksi ke zona subduksi. Contohnya di zona subduksi Cascadia di Amerika Utara, 13 peristiwa megathrust telah diidentifikasi dalam 6000 tahun terakhir, rata-rata setiap 500 hingga 600 tahun.

Meski demikian, itu tidak terjadi secara teratur karena beberapa di antaranya Terjadi 200 tahun dan beberapa lainnya sejauh 800 tahun.

Jawa Barat Bagian Selatan

Di Indonesia, sekitar wilayah Jawa Barat di bagian Selatan dan Barat Daya Sumatra menyimpan potensi gempa bumi megathrust berdasarkan hasil penelitian Pepen Supendi dan tim dari BMKG yang berjudul "Natural Hazards" tentang potensi tsunami dari gempa megathrust di selatan Pulau Jawa.

Isi di jurnal penelitian yang telah terbit bulan Oktober lalu, menyebutkan bahwa gempa megathrust dengan magnitudo 8,9 dapat berpotensi tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 34 meter.

Risiko dan potensi tsunami ini patut diwaspadai khususnya bagian Selatan Jawa dan Barat Daya Sumatra. Risiko tsunami akan menjalar melalui Selat Sunda memasuki Pantai Utara Jawa dan Tenggara Timur Sumatra.

Pengamat tsunami dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko menuturkan, belum diketahui pasti kapan gempa megathrust akan terjadi, tapi layak hati-hati terhadap ancaman tsunami dan upaya mitigasinya perlu lebih serius dan segera dilakukan.

Karena dampak yang ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan dengan kejadian Tsunami di Aceh. “Oleh karena itu, perlu adanya upaya mitigasi dan peningkatan kewaspadaan dan khususnya sistem peringatan dini dan jalur serta tempat evakuasinya,” jelas Widjo melansir brin.go.id.

 

*** 

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x