Politik Identitas Artinya Apa? Ini Makna Politik Identitas Lengkap dengan Contohnya, Pilkda DKI Jakarta 2017

- 11 September 2023, 08:54 WIB
 Politik identitas itu artinya apa? Sering jadi berita heboh di perpolitikan Indonesia, ini arti dan makna politik identitas dan contohnya
Politik identitas itu artinya apa? Sering jadi berita heboh di perpolitikan Indonesia, ini arti dan makna politik identitas dan contohnya /

INDOTRENDS.ID - Politik identitas itu artinya apa? Sering jadi berita heboh di perpolitikan Indonesia khususnya setiap kali jelang perhelatan Pemilu, simak arti dan makna politik identitas beserta contohnya.  

Arti dan makna politik identitas mengarah pada aktivitas atau gerakan sosial-politik yang dilakukan berdasarkan identitas tertentu untuk mendapat pengakuan lebih luas dari publik dalam rangka mencari dukungan suara. Politik identitas biasanya dilakukan secara individu maupun kelompok.

Lalu apa sebenarnya politik identitas? Simak pengertian, contoh, dan bahayanya bagi negara demokrasi yang perlu diperhatikan menjelang pemilu. Achmad Fachrudin lewat bukunya, Konflik Politik Identitas, membeberkan penjelasan, politik identitas adalah aliran politik yang melibatkan seseorang atau kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan karakteristik, seperti suku, agama, etnisitas, gender, dan jenis kelaminnya.

Politik identitas juga bisa diartikan sebagai aktivitas yang menjadikan identitas, baik agama, etnis, kebudayaan maupun bahasa, sebagai metode atau strategi guna memperoleh suatu kekuasaan tertentu.

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, cara bermanuver dengan politik identitas sebenarnya lumrah dan sah-sah saja, asalkan sesuai peraturan perundang-undangan dan tidak melanggar etika berpolitik. Namun kenyataanya, politik identitas di Indonesia cenderung dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan lawan politiknya.

Mengutip pekalongankab.bawaslu.go.id, politik identitas berisiko menggiring opini publik bahwa orang yang tidak memiliki identitas sama dengan mereka tidak pantas untuk menjadi pemimpin. Terlebih bila politik identitas sangat berlebihan sehingga memicu fasisme atau bahkan separatisme. Tidak mustahil negara terpecah belah akibat politik identitas ini.

Melansir jurnal Politik Identitas dan Representasi Politik karya Juhana Nasrudin, begitu banyak warga etnis China dan Arab di Jakarta menjadi kekuatan primordial yang sangat kuat untuk meraup dukungan pemilih bagi Cagub DKI Jakarta kala itu, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah representasi Muslim pribumi, sehingga mendapat dukungan lebih dari masyarakat yang memiliki identitas sama.

Halaman:

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x