'Belajar dari Momentum Kritis' Jawaban Spontan Anies Baswedan Jika Terpilih Jadi Presiden 2024 Gantikan Jokowi

16 Februari 2022, 06:25 WIB
Ini jawaban Anies Baswedan saat ditanya Karni Ilyas dari tvOne: Jika terpilih jadi presiden di Pilpres 2024, apa prioritas programnya? /Tangkap layar YouTube/ Anies Baswedan/

INDOTRENDS.ID - Ini jawaban Anies Baswedan saat ditanya Karni Ilyas dari tvOne: Jika terpilih jadi presiden di Pilpres 2024, apa prioritas program yang akan dilakukannya?

Jawaban Anies Baswedan ini tentu menarik perhatian banyak orang.

Betapa tidak? Anies Baswedan saat ini termasuk bakal Calon Presiden 2024 yang meramaikan berbagai survei.

Ia bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam bursa Capres 2024 pengganti Joko Widodo atau Jokowi.

Spontan Anies Baswedan menjawab pertanyaan fokus program kerjanya andai terpilih jadi Presiden RI 2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belajar banyak dari pandemi sebagai dasar untuk merancang langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam visi kebangkitan Indonesia.

Baca Juga: TERBARU! Diam-diam Anies Gunakan Pergub-nya Ahok Buat Menggusur, Padahal Dulu Saat Era Ahok Sempat Ditentang

Ketika ditanya soal rencana pembangunan jika terpilih di Pilpres 2024, Anies Baswedan mengaku terilhami banyak oleh krisis Covid-19.

Dia mengatakan, krisis yang kita hadapi saat ini merupakan hasil dari perubahan yang dipercepat, dan itu bukanlah hal yang buruk.

“Kondisi kritis ini justru harus jadi momentum bagi percepatan perubahan di berbagai aspek. Ini kesempatan kita untuk melakukan penataan ulang perekonomian bangsa,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube TV One News, Selasa, 15 Februari 2022.

Dia menyerukan kepada seluruh pihak terlibat untuk ikut andil dalam membangun ekosistem ekonomi baru yang adaptif terhadap situasi saat ini.

Seperti di DKI Jakarta, pandemi memantik Anies Baswedan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkeadilan dengan membagikan IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil) kepada warung kecil dan kaki lima.

Baca Juga: PROFIL Herry Wirawan, Terpidana Penjara Seumur Hidup, Kasus Renggut Kegadisan 13 Santriwati, Rayuan Gombalnya!

Pelaku ekonomi mikro yang memiliki NPWP dan IUMK bertambah jumlah dari asalnya 28 ribu menjadi 252 ribu setelah adanya kebijakan tersebut.

Akhirnya warung kecil dan pedagang kaki lima bisa ikut serta dalam pasar digital yang besar, sehingga pandemi tak lagi berdampak pada kegiatan jual beli mereka.

Ini jawaban Anies Baswedan saat ditanya Karni Ilyas dari tvOne: Jika terpilih jadi presiden di Pilpres 2024, apa prioritas programnya? YouTube Anies Baswedan

Anies menganggap hal ini sebagai bentuk sukses dari keseimbangan ekonomi yang akan sangat berguna jika diterapkan lebih luas lagi di luar DKI Jakarta.

“Jadi kalau mau bangkit dari krisis jangan hanya bangkit seperti dulu, tapi bangkit dengan kebaruan, dan prinsip dari kebaruan itu adalah berkeadilan,” ujarnya.

Selain aspek ekonomi, menurutnya hal yang paling penting bagi seorang pemimpin adalah kepercayaan publik. Oleh karena itu, dia ingin selalu menerapkan transparansi di setiap langkahnya.

Baca Juga: 'Kalau Sudah Beres, Kembalilah!' Kelakar Edy Rahmayadi Mau Pinjam Anies Baswedan untuk Bangun Sumut

Pelajaran yang tak kalah penting Anies Baswedan petik dari pandemi adalah urgensitas bersandar pada ilmu pengetahuan.

“Kepercayaan publik, transparansi, dan ilmu pengetahuan harus dipegang teguh oleh pemerintah, bagi saya ketiga itu kuncinya,” ucap Anies seperti dikutip dari Pikiran Rakyat di artikel Anies Baswedan Dianggap Calon Potensial Pilpres 2024, Karni Ilyas: Kalau Terkabul Mau Bangun Apa Dulu?

Karni Ilyas sempat menyinggung di antara banyaknya penghargaan yang diterima Anies, tak jarang ada kritik pedas bertubi-tubi dilayangkan padanya seperti dalam isu Formula E dan sumur resapan.

Menjawab hal tersebut, Anies Baswedan mengaku dirinya tidak pernah ambil pusing dengan pembicaraan hangat di media sosial.

Baca Juga: Khalid Basalamah Banjir Kritik Soal 'Wayang Harus Dimusnahkan' Sudjiwo Tedjo: Tanpa Dimusnahkan Musnah Sendiri

Baginya meletusnya isu di media sosial bergantung pada pemicu dari akun besar yang memiliki banyak pengikut.

Anies mengatakan kita sedang dihadapkan pada era, di mana hal yang tidak penting bisa menjadi amat besar, sementara hal yang mendasar bisa jadi luput tak pernah dibicarakan.

Anies tak ambil pusing dan merasa prioritasnya adalah penyelesaian masalah utama masyarakat di Jakarta yang meliputi biaya hidup, lapangan kerja, kesehatan, juga pendidikan.

“Tanggung jawab saya adalah 10 juta lebih penduduk Jakarta yang hajat hidupnya harus dipenuhi, bukan sekadar mengikuti percakapan di sosial media,” ucapnya.

*** (Siti Aisah Nur Halida/ Pikiran-Rakyat.com )

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler