Maqasidus syariahnya di kedepankan," kata Gus Aziz dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Nadhlatul Ulama.
Di samping itu, lanjut dia, Gus Dur melihat hubungan historis masyarakat China dengan Nusantara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang panjang.
Kontribusi masyarakat Tionghoa di bidang ekonomi, keuangan, dan perdagangan, menurut Gus Aziz, juga cukup besar.
"Itu diperhitungkan oleh beliau dan kemudian dijadikan hari libur nasional," katanya menambahkan.***