Sejarah mengatakan, seorang pembom B-2 Amerika menyerang kedutaan besar China di Beograd sekitar tengah malam pada tanggal 7 Mei 1999, menewaskan tiga wartawan China dan melukai sekitar 20 orang, seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com di artikel China ke NATO: Kami Tak Akan Lupa Siapa yang Mengebom Kedubes Beijing di Yugoslavia Tahun 1999
Penargetan dilakukan oleh CIA, yang kemudian mengklaim ingin memberikan koordinat untuk depot militer terdekat.
Presiden Bill Clinton meminta maaf atas serangan itu, menyebutnya sebagai kecelakaan.
NATO meluncurkan kampanye pengeboman 1999 terhadap Yugoslavia tanpa izin dari Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia dan China memveto semua upaya.
Aksi militer tersebut dibenarkan oleh kebutuhan untuk melindungi pemberontak di Kosovo dari serangan lanjutan oleh pasukan Yugoslavia.
*** (Pikiran-Rakyat.com/ Ikhbal Tawakal )