Dimarahi Amerika Gegara Dukung Rusia, China Beri Jawaban Menohok: Ayo, Siapa Ngebom Kedubes China di Beograd?

- 19 Maret 2022, 07:28 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang terus membujuk Presiden China Xin Jinping agar mengendorkan dukungannya pada Rusia yang sedang menyerang Ukraina
Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang terus membujuk Presiden China Xin Jinping agar mengendorkan dukungannya pada Rusia yang sedang menyerang Ukraina /Reuters/Carlos Barria/Fred Dufour/

INDOTRENDS.ID - Dituduh dan dimarahi Amerika Serikat dan NATO gara-gara mendukung serangan Rusia ke Ukraina, China membalas dengan jawaban menohok.

Suara dari Kremlin, mewakili Presiden Rusia Vladimir Putin, mengingatkan bahwa Rusia juga menyimpan rasa sakit hati mendalam pada NATO dan Amerika Serikat.

Di masa lalu, NATO juga telah membuat sakit hati Kremlin. 

Rusia masih sulit melupakan trauma akibat insiden pengeboman Kedutaan Besar China di Beograd, Yugoslavia pada 1999.

Juru bicara misi diplomatik China untuk Uni Eropa (UE) menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang meminta Beijing bergabung dengan seluruh dunia untuk mengutuk invasi Rusia.

China menegaskan bahwa pihaknya menolak ajakan NATO untuk tidak mendukung RUsia dengan cara apapun.

Beijing malah menuduh NATO adalah aktor yang melakukan pengeboman di kedutaan besar China di Beograd selama kampanye udara 1999 di Yugoslavia.

"Orang-orang China selalu terhubung dengan ingatan rasa sakit dan penderitaan negara lain karena kami tidak pernah melupakan siapa yang telah mengebom kedutaan kami di Republik Federal Yugoslavia. Kami tidak membutuhkan kuliah tentang keadilan dari para penggemar hukum internasional," katanya.

 Presiden China Xi Jinping dan Joe Biden dalam satu pertemuan pada tahun 2015.
Presiden China Xi Jinping dan Joe Biden dalam satu pertemuan pada tahun 2015.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x