Vladimir Putin Ngotot Kuasai Sebagian Wilayah Ukraina, Joe Biden Murka: Rusia Mengorganisir Referendum Palsu

- 23 September 2022, 11:02 WIB
 Manuver Presiden Vladimir Putin ngotot menguasai sebagian wilayah Ukraina dan mendorongnya untuk referendum memilih masuk Ukraina atau Rusia
Manuver Presiden Vladimir Putin ngotot menguasai sebagian wilayah Ukraina dan mendorongnya untuk referendum memilih masuk Ukraina atau Rusia /Reuters/Maxim Shemetov

INDOTRENDS.ID -  Manuver Presiden Vladimir Putin ngotot menguasai sebagian wilayah Ukraina dan mendorongnya untuk referendum memilih masuk Ukraina atau Rusia seketika direspon panas Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Kata Joe Biden, referendum diprakasari Vladimir Putin cuma akal-akalan sebagai dalih mencaplok sebagian wilayah Ukraina.

“Kremlin mengorganisir referendum palsu untuk mencoba mencaplok bagian-bagian Ukraina,” kata Presiden AS Joe Biden pada sesi ke-77 Sidang Majelis Umum PBB.

Benarkah Putin berupaya paksa menjajah Ukraina dan menguasainya?

 Rusia akan memulai rencananya untuk mencaplok 15 persen wilayah Ukraina pada Jumat, 23 September 2022.

Rusia akan lakukan referendum di empat wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Rusia. Langkah ini dianggap pelanggaran berat terhadap hukum internasional oleh negara-negara Barat. Karena akan secara signifikan meningkatkan perang.

Setelah tujuh bulan berperang, awal bulan September Rusia alami kekalahan kritis medan perang di timur laut Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin secara eksplisit mendukung referendum. Masyarakat di wilayah yang dikuasai Rusia diperintahkan berbaris dan memberikan suara cepat untuk bergabung dengan Rusia.

Rusia akan memulai rencananya untuk mencaplok 15 persen wilayah Ukraina pada Jumat, 23 September 2022.
Rusia akan memulai rencananya untuk mencaplok 15 persen wilayah Ukraina pada Jumat, 23 September 2022. Zvedanews

 

 

Dilaporkan Reuters, Pemungutan suara akan dilakukan oleh The self-styled Donetsk (DPR) dan The Luhansk People's Republics (LPR). Keduanya merupakan lembaga independen yang diakui Putin sebelum invasi. Serta administrasi yang di bangun Rusia di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.

Meskipun begitu, tidak jelas bagaimana pemungutan suara akan berjalan di zona perang ketika banyak orang telah mengungsi. Rusia menguasai Sebagian besar Luhansk dan Kherson, 80 persen wilayah Zaporizhzhia dan wilayah Donetsk 60 persen.

Negara-negara Barat dan Ukraina meyakini pemungutan suara ini palsu dan hanyalah tipuan. Namun pemungutan akan dimulai Jumat dan akan berakhir pada hari Selasa, dengan hasil yang diharapkan muncul secepatnya. Rusia akan resmi mencaplok daerah-daerah tersebut setelah hasil referendum keluar.

Mengenai rencana pencaplokan yang dilakukan Rusia, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menilai referendum yang dilakukan Rusia adalah palsu.

“Kremlin mengorganisir referendum palsu untuk mencoba mencaplok bagian-bagian Ukraina,” kata Presiden AS Joe Biden pada sesi ke-77 Sidang Majelis Umum PBB.

“Ukraina memiliki hak yang sama yang dimiliki oleh setiap negara berdaulat. Kami akan berdiri dalam solidaritas dengan Ukraina,” kata Biden, yang menyatakan perang sebagai bagian dari kontes global antara demokrasi dan otokrasi.

Perbatasan Ukraina usai Soviet runtuh dengan Rusia diakui di bawah Memorandum Budapest 1994. Ukraina mengatakan tidak akan pernah menerima kendali Rusia atas wilayahnya. Serta menyatakan akan berperang sampai tentara Rusia terakhir dikeluarkan.

Putin sebagai pemimpin tertinggi Rusia sejak 1999 mengatakan tidak akan pernah meninggalkan mereka yang berada di wilayah kontrolnya. Wilayah yang diyakini Putin ingin memisahkan diri dari Kyiv.

Dia menjadikan perang sebagai pertempuran untuk menyelamatkan penutur Bahasa Rusia di Ukraina timur dari penganiayaan. Serta sebagai cara untuk menggagalkan apa yang Putin katakana sebagai plot Barat untuk menghancurkan Rusia. Sedangkan Ukraina membantah penutur Bahasa Rusia alami penganiayaan.

Dalam peringatan nuklir langsung ke Barat, Putin mengatakan akan mempertahankan wilayah Rusia. Dan wilayah Ukraina akan segera dianggap sebagai wilayah Rusia dengan segala cara yang dimiliki.

***

Disclaimer : Sebagian isi artikel mengutip dari Pikiran Rakyat.com pada judul Putin Nekat Caplok Wilayah Ukraina, Biden: Rusia Mengorganisir Referendum Palsu

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x