'Ini Masalah Besar!' Derita Turis Rusia di Bali Kehabisan Uang, Semua ATM Menolak, Imbas Perang di Ukraina

- 20 Maret 2022, 16:51 WIB
 Seorang turis atau wisatawan asal Rusia menderita di Bali karena kehabisan uang, terimbas perang Rusia vs Ukraina . Semua ATM menolak penarikan uang lewat ATM kalau si pemilik ATM warga Rusia
Seorang turis atau wisatawan asal Rusia menderita di Bali karena kehabisan uang, terimbas perang Rusia vs Ukraina . Semua ATM menolak penarikan uang lewat ATM kalau si pemilik ATM warga Rusia /

INDOTRENDS.ID - Seorang turis atau wisatawan asal Rusia menderita di Bali karena kehabisan uang, terimbas perang Rusia vs Ukraina .

Sanksi ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara barat di bidang ekonomi pada Rusia berdampak serius pada nasib para warganya ketika di luar negeri.

Termasuk turis di Bali yang keluar masuk berbagai ATM atau Anjungan Tunai Mandiri tapi tak satu pun melayani penarikan uang.

Akhirnya, beberapa turis nasibnya terkatung-katung selama pelesiran di Pulau Dewata.  

Ekspatriat Rusia kini terdampar tanpa uang tunai di sejumlah titik wisata, termasuk Bali menyusul perintah invasi Ukraina Presiden Vladimir Putin.

Mereka harus bertahan tanpa uang setelah Australia dan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi keras atas Rusia yang menginvasi Ukraina.

Sejumlah bank Rusia terputus dari sistem pembayaran internasional SWIFT.

Visa dan MasterCard pun menghentikan layanan untuk Rusia sebagai tanggapan atas invasi Ukraina Vladimir Putin.

Dikutip dari DailyMail, langkah ini membuat beberapa turis Rusia di Bali tidak dapat menarik uang dari ATM dan terpaksa harus kreatif untuk bertahan.

Turis Rusia, Konstantin Ivanov (27) mengaku belum bisa mengambil uang dari ATM dalam beberapa hari.

“Ini menjadi  masalah besar... keuangan kita sepenuhnya dilucuti,” katanya.  Ia menduga bank benar-benar membekukan rekeningnya.

“Kita tidak bisa menggunakan yang kita di sini," ujarnya.

Ilustrasi - mesin ATM
Ilustrasi - mesin ATM Pixabay

Bali baru-baru ini membuka kembali kunjungan dari Australia dan negara-negara lain yang disetujui dan tidak lagi meminta wisatawan yang telah divaksinasi untuk isoman saat tiba.

Wisatawan Rusia memerlukan uang tunai sebagai opsi pembayaran karena layanan digital tidak dapat digunakan.

Sanksi Barat memblokir Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT yang digunakan oleh lebih dari 11.000 organisasi perbankan.

Dan di lebih dari 200 negara Visa dan MasterCard juga memblokir sejumlah lembaga keuangan Rusia dari jaringan mereka mulai minggu lalu.

Ini artinya kartu ATM jutaan turis Rusia mendadak tak berguna.

Boikot telah membuat dana pelesir turis Rusis mustahil diakses.

Selain itu, sanksi keuangan juga akan dikenakan pada angkatan bersenjata Rusia, serta komandan militer senior yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Ukraina.

Adapun turis Rusia seperti Ivanov yang saat ini ‘terdampar’ di Bali mengaku setuju bahwa perang di Eropa bukanlah solusi.

“Kita tidak perlu perang, termasuk rakyat Ukraina. Tidak ada yang menginginkan perang ini," ujar Ivanov.

"Kita semua membutuhkan kedamaian," lanjutnya. Dan uang, sure.***

Editor: Dian Toro

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah