Network
INDOTRENDS.ID - Ini jawaban pertanyaan: Lampor itu apa dan seperti apa penampakannya, lalu bagaimana Lampor menurut mitos dan realita atau kenyataannya?
Lampor merupakan istilah yang dikenal berkaitan teror hantu keranda terbang di kalangan masyarakat Jawa terutama Jawa Timur. Menurut cerita buah bibir masyarakat Jawa, ada makhluk tak kasat mata yang membawa keranda tersebut gentayangan di sebuah lokasi. Seseorang yang keluar rumah malam-malam bisa melihat lampor tersebut akan hilang tak kembali.
Karena mitos tersebut, orang Jawa zaman dulu ketakutan keluar malam-malam.
Para istri yang tak inginkan suami pergi malam-malam pun menakut-nakuti suami atau anaknya "Jangan keluar malam-malam, nanti dibawa Lampor."
Mitos Lampor sering dikaitkan malapetaka dalam bentuk wabah penyakit hingga kematian masal.
Ketika pandemi Covid-19 merebak pada awal 2021, isu Lampor kembali merebak.
Seolah pandemi Virus Corona pun dikaitkan dengan kehadiran Lampor karena banyak orang meninggal dunia.
Padahal secara logika ilmiah, banyak orang meninggal ya semata karena pandemi Covid-19, bukan karena kemunculan Lampor.
Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Lampor adalah makhluk halus yang berarak yang dalam mitos kisah mistis dari Jawa digambarkan sebagai penampakan keranda terbang terbang ke sana ke mari.
Lampor adalah kejadian mistis terlihat di malam hari yang konon ada makhluk tak kasat mata yang membawa keranda tersebut untuk lalu-lalang di sebuah kawasan.
Arti Kemunculan Lampor Menurut Mitos
Menurut mitos Jawa, Lampor mendatangi suatu desa karena ada urusan yang belum usai atau kesalahan yang mesti ditebus.
Karena itu, Lampor muncul membawa malapetaka dalam bentuk wabah penyakit hingga kematian masal kepada para penduduk suatu daerah atau desa yang dilaluinya.
Bagaimana mencegah kehadiran Lampor? Sebagian menyebut, jika ada satu cara yang bisa diterapkan utuk mengusir lampor dari kampung atau desanya, yakni dengan cara beramai-ramai membunyikan kentongan sehingga menimbulkan suara berisik yang mengganggu Lampor.
Tatkala angin datang berhembus kencang, masyarakat membuat suara berisik dengan memukul kentongan sekeras-kerasnya secara bersamaan.
Konon tujuannya supaya Lampor tidak mampir ke kawasan itu dan memicu pagebluk alias musibah berupa wabah hingga kematian.
Ada juga kepercayaan yang menyebut wabah yang dibawa lampor bentuk kemarahan Nyi Blorong yang kehilangan selendang.
Itulah arti kemunculan Lampor menurut mitos Jawa.
Dan siapa sangka di zaman modern seperti sekarang, masih ada yang percaya dengan mitos-mitos tersebut.
***
