Network
INDOTRENDS.ID - "Ayah mengapa secepat itu kau pergi?" Tanah makam Iptu Rochmat Tri Marwoto, 'Bapaknya 92 Anak Yatim Madiun, basah kuyub air mata anak-anak yatim asuhannya. Air mata duka cita mendalam masih terasa setelah Iptu Rochmat Tri Marwoto, 'Bapak 92 Anak Yatim' di Madiun meninggal dunia, dan dimakamkan 100 meter dari rumah duka.
Ungkapan kesedihan mendalam tampak dari ungkapan duka di berbagai media sosial, khususnya dari mereka yang pernah merasakan hati mulia dan ketulusan Iptu Rochmat Tri Marwoto semasa hidup.
"Almarhum itu sampai rela utang sana-sini, termasuk utang ke bank, demi menyekolahkan anak-anak yatim," kesaksian seorang anak yatim yang muncul di sebuah akun Instagram lokal Madiun.
"Orang sebaik itu, Insya Allah Jannah (surga) menunggu beliau," sahut akun lainnya.
"Ayah, mengapa secepat itu kau pergi untuk selamanya..?" ungkapan duka lainnya diduga dari anak yatim asuhannya di media sosial.
Sehari sebelumnya tangis duka mewarnai lini massa media sosial karena Iptu Rochmat Tri Marwoto yang dikenal sebagai bapak asuh bagi 92 anak yatim tutup usia.
Rochmat Tri Marwoto meninggal dunia jam 15.30 WIB 30 di Rumah Sakit Dungus, Madiun, diiringi tangis duka istri dan anak-anaknya, baik anak kandung maupun anak yatim.
"Semoga husnul khatimah, aamiin” doa Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo.
Hingga akhir hidupnya almarhum menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Kare, Kabupaten Madiun.
Jejak Karier
Jenazah Iptu Rochmat Tri Marwoto telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak hanya 100 meter dari rumah duka dengan prosesi pemakaman dipimpin langsung Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo.
Cerita kebaikan almarhum Rochmat Tri Marwoto memang masih jadi buah bibir.
Mendiang Rochmat Tri Marwoto mengaku pernah menggadaikan sertifikat rumah ke bank demi berjuang agar salah satu anak asuh lolos jadi anggota Polri dan alhamdulillah, berhasil!
“Kalau mengandalkan gaji tentu belum cukup. Yang penting ikhlas. Alhamdulillah rezeki selalu ada. Pernah juga sempat gadaikan sertifikat, utang Bank untuk biaya anak-anak,” kata Iptu Rochmat lewat sebuah wawancara, pada 2018 silam.
Kata Rochmat Tri Marwoto, untuk mencukupi kebutuhan anak asuh mulai makan hingga sekolah dia harus membuka kios buah yang sebagian dagangannya dari hasil kebun sendiri.
Ia juga usaha beternak, pokoknya apa saja jalan rezeki dia lakoni dia memberi makan dan menyekolahkan anak-anak yatim.
Anak yatim asuhannya sangat beragam, mulai dari usia balita, remaja hingga usia mahasiswa.
Sekarang sebagian dari mereka sudah hidup mandiri menjadi polisi, guru, maupun PNS.
“Anak-anak asuh saya beragam, dari mulai balita hingga saat mereka masih SD, SMA, ada yang duduk di bangku kuliah. Alhamdulillah beberapa sekarang sudah bisa hidup mandiri,” kata Rochmat Tri Marwoto suatu ketika.
Hingga tutup usia, Rochmat Tri Marwoto dikaruniai 18 cucu dari 9 anak asuhnya yang telah menikah.
“Urusan ukhrawi (akhirat) lebih penting dari duniawi,” kata Rochmat Tri Marwoto tentang motifnya menjadi orangtua asuh bagi anak-anak yatim.
“Kami kan memang mandiri sejak awal nikah. Mau usaha ya harus berpikir sendiri. Buat usaha dulu mikirnya biar bisa nambah bayar SPP anak-anak asuh juga kebutuhan anak. Maka saya dan pak Rochmat harus masukkan sertifikat ke bank buat jaminan kredit,” cerita Helmiyah pada 16 Oktober 2018.
Inspirasi dan Kisah Keteladanan
2018, saat Rochmat Tri Marwoto masih berpangkat Ipda pernah mendapat pujian dan apresiasi dari banyak pihak karena menjadi orang tua asuh bagi 79 anak.
Kala itu ia mendapat hadiah umroh dari Kasat Brimob Polda Jatim Kombes Totok Lisdiarto.
Lelaki berhati mulia kelahiran Madiun kota, 27 Juni 1977 beristrikan Helmiyah (43) yang sama-sama berjuang untuk yatim bersamanya.
Hingga 2023 mendiang Rochmat Tri Marwoto telah mengentaskan mereka dan kini menyisakan 9 anak asuh saja.
Mendiang pernah menjadi anggota Brimob Detasemen C Pelopor Polda Jatim yang bermarkas di Madiun.
Selamat jalan Rochmat Tri Marwoto, insya Allah jannah menunggumu ...
***
