Raffi Ahmad Upload Foto Hewan Kurban di Medsos, Benarkah Itu Riya' dan Pamer? Jawaban Buya Yahya Tak Disangka

- 10 Juli 2022, 10:45 WIB
Foto Ilustrasi, Bagaimana menyikapi fenomena orang yang pamer hewan kurban di media sosial? Ini jawaban Buya Yahya.
Foto Ilustrasi, Bagaimana menyikapi fenomena orang yang pamer hewan kurban di media sosial? Ini jawaban Buya Yahya. /@raffinagita1717/Instagram

INDOTRENDS.ID - Sederet artis dan tokoh ternama upload foto hewan kurban Idul Adha 2022 ke media sosial, benarkah ini merupakan tindakan riya' alias pamer ibadah?

Buya Yahya yang ditanya seperti itu memberikan jawaban yang bijak dan di luar dugaan banyak orang.

Buya Yahya meminta yang bertanya atau yang menduga riya' itu tidak cepat-cepat memvonis perbuatan upload foto hewan kurban ke media sosial sebagai riya.'

Buya Yahya mengajak semua orang tetap berpikiran positif terhadap apa yang dilakukan orang lain, barangkali orang tersebut bermaksud menginspirasi orang lain agar melakukan ibadah serupa pada Idul Adha tahun berikutnya.

Seperti diketahui, tiap perayaan Hari Raya Idul Adha, muncul fenomena orang-orang yang membeli hewan kurban dengan bobot yang besar dan mengunggahnya ke media sosial.

Fenomena tersebut dinilai sebagian orang sebagai ajang pamer atau riya karena bisa membeli hewan kurban dengan ukuran yang besar.

Hal itu turut ditanggapi oleh Pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon, Buya Yahya.

Dilansir dari video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis, 7 Juli 2022, Buya Yahya mengatakan masalah riya atau tidaknya seseorang tidak ada yang tahu.

"Adapun untuk mengekspos biar diketahui orang dan sebagainya, itu kan masalah riya, masalah ikhlas, dan riya nggak ada yang tahu," kata Buya Yahya.

Tanggapan Buya Yahya soal banyaknya orang pamer hewan kurban dan upload foto di media sosial, benarkah itu termasuk perbuatan riya' ?
Tanggapan Buya Yahya soal banyaknya orang pamer hewan kurban dan upload foto di media sosial, benarkah itu termasuk perbuatan riya' ? Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV

Buya Yahya mengatakan seseorang tidak boleh merasa sok tahu dan mengomentari tindakan mengunggah membeli hewan kurban ke media sosial sebagai riya atau ajang pamer.

Menurutnya, hal itu merupakan urusan antara orang tersebut dengan Allah.

"Kita nggak usah sok tahu, nggak usah sok komentari itu riya gitu aja pamer-pamer, itu urusan dia dengan Allah," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan mungkin saja orang yang membagikan cerita mengenai hewan kurban yang dibelinya memiliki niat yang baik.

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak suudzon terhadap orang lain.

"Mungkin dia ada rasa senang untuk menyampaikan bahwa tahu di sana ada kambing gede, sapi gede, masa kita kurbannya kecil, bisa saja niatnya baik, jangan suudzon, itu saja selesai," pungkasnya.

Inilah UWAIS AL QARNI Orang Yang Tidak Dikenal di Bumi, Namun Terkenal di Langit,  Dikisahkan Oleh Buya Yahya

Syahdan hiduplah seorang pemuda, rakyat biasa bernama Uwais Al Qarni yang tinggal di suatu daerah disekitar Yaman

Pemuda ini hidup dijaman Nabiyullah Muhammad SAW, namun belum dan tidak sempat bertemu Nabi walau sekalipun, hingga Nabi wafat.

Uwais AlQarni
Uwais AlQarni

Namun ia adalah wali besar, yang walau Rasulullah belum pernah bertemu, namun pernah mendapat salam dari Rasulullah.

Suatu ketika, Rasulullah berkata dan berpesan kepada Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali, "Hai Umar dan Ali sahabatku, suatu ketika akan ada seseorang dari Yaman yang bernama Uwais Al Qarni, bila bertemu sampaikan salamku kepadanya, dan jangan lupa memintalah doa kepadanya".

Baca Juga: KONDISI TERKINI Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi Selama Pandemi, Karpet Terbaik Hingga Wewangian

Kira-kira apa yang kemudian terbayang dibenak Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali ? Pastilah dia (Uwais Al Qarni) seorang ulama besar, seorang pemuka masyarakat yang agung, sampai-sampai Rasulullahpun mengirim dan menitip salam kepadanya, seraya menyuruh meminta doa darinya.

Sepeninggal Rasulullah, Sayyidina Umar dan Ali menunggu-nunggu kedatangan pemuda itu ke Mekah.
Setiap ada pedagang atau rombongan haji dari Yaman datang, pastilah Umar dan Ali menghampiri dan menanyakannya.

Bahkan di sepanjang kekhalifahan Abu Bakar Ash Shiddiq, pemuda istimewa yang dimaksud Rasulullah tidak pernah dijumpainya pula.

Baru kemudian setelah beberapa waktu di masa kepemimpinan khalifah Sayyidina Umar, datanglah serombongan orang yang masuk kota Mekah.

Umar Bin Khatab alias Sayyidina Umar tergopoh-gopoh mendatangi sekelompok orang itu seraya bertanya, "Saya Khalifah Umar, apakah kalian dari Yaman? adakah diantara kalian yang bernama Uwais?"
"Uwais ? Uwais ditanyakan oleh Sang Khalifah?", jawab rombongan itu sangat meragukan pertanyaan Khalifah Umar.
"Masa, Uwais..orang yang kita sewa itu ?"

Baca Juga: Inilah 5 AMALAN KHUSUS HARI JUM'AT Yang Sangat dianjurkan Diamalkan Oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Ilustrasi gurun pasir
Ilustrasi gurun pasir Nytimes

Akhirnya salah satu dari mereka mengatakan kepada Khalifah Umar, "Oo iya, ada orang yang namanya Uwais, pemuda fakir dikampung kami yang saya bayar 300 dirham untuk menjaga dan mengawal kambing-kambing kami sepanjang perjalanan dari Yaman ke Mekah ini.."

Tentu jawaban orang itu membuat Sayyidina Umar sedikit ragu, masa iya sih, Rasulullah menitip salam dan menyuruh minta doa kepada orang itu?

Tidak ada lainnya? Tanya Umar seakan minta diyakinkan bahwa dialah Uwais yang dimaksud Nabi.

"Dimana dia sekarang?", tanya Sayyidina Umar. "Disana, ditempat penggembalaan kambing, karena itu memang tugasnya" jawab orang itu.

Umar dan Ali pun akhirnya bergegas menemui pemuda itu. Beliau berdua nampak bingung karena yang dijumpainya adalah pemuda biasa, dengan baju sederhana, tidak nampak potongan keulamaannya, apalagi nampak seperti orang besar.

Ditengah keraguannya yang belum hilang, Umar mulai menyapa, " Assalamualaikum, saya Umar Khalifah Rasulillah, apakah benar engkau ini adalah Uwais?"
"Wa'alaikumsalam, yaa benar saya Uwais, ada apa?",jawab Uwais singkat, tak kalah heran.

Baca Juga: BACAAN Doa Agar Anak-anak Berbakti, Patuh dan Nurut pada Nasihat Orangtua, Insya Allah Mustajab!

Lalu Sayyidina Umar menceritakan semuanya kepada Uwais.
"Saat Rasulullah masih hidup, pernah berpesan kepada saya untuk menemuimu, beliau titip salam kepadamu, bahkan disuruh meminta doa kepadamu",kata Umar.

"Alaikuma wa alaihissalam yaa Habibana Muhammad dan juga untukmu yaa Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali..", jawab Uwais sambil menangis sejadi-jadinya, hampir tak percaya Rasulullah pernah menitipkan salam untuk dirinya.

Lalu Umar lanjut bertanya,"Apakah engkau tidak pernah rindu dan ingin bertemu Rasulullah, padahal kau hidup dimasa Rasulullah,kenapa engkau tidak berusaha menemuinya?".

"Kalau soal rindu, rinduku kepada Rasulullah sudah memuncak tak terbendung, setiap kali ada kafilah lewat yang akan berhaji, yang terjadi padaku selalu adalah tangis derai air mata, dan sedih hati yang tak terperi karena aku tidak bisa ikut serta pergi berhaji sekaligus menemui Rasululmenlah", jawab Uwais.

"Lalu kenapa engkau tidak berusaha menemui Rasulullah ?", tanya Sayyidina Umar.

Ditanya demikian maka makin menangislah Uwais, sambil berkata, " Yaa Khalifah Umar, bagaimana mungkin aku bisa berangkat berhaji lalu menemui Rasulullah, sedang dirumahku masih ada Ibuku yang sudah tua yang harus aku tunggu dan aku rawat".

Maka sungguh terkejutlah kedua khalifah itu, seraya berkata, " yaa Uwais..rupanya inilah rahasiamu, kenapa Rasulullah begitu mengistimewakanmu".

Baca Juga: Belum Kering Tanah Makam Ayah, Oki Setiana Dewi Pusing dan Menangis Saat Ziarah 'Kuhindari Lihat Foto Papa'

Sosok Umar bin Khattab yang digambarkan dalam film Omar.
Sosok Umar bin Khattab yang digambarkan dalam film Omar.

Kedua Khalfah itu baru menyadarinya. "Lalu kenapa engkau hari ini bisa berada disini?", lanjut sang Khalifah.

"Ibuku telah meninggal beberapa bulan yang lalu, makanya ketika ada kabilah lewat menuju Mekah, saya menawarkan diri untuk menggembalakan kambingnya, asal aku bisa ikut serta sampai ke Mekah, dan setelah sampai sini ternyata Rasulullah telah tiada", lanjut Uwais.

Sepenggal kisah Uwais Al Qarni mengggugah hati nurani kita, bahwa betapa penting berbakti kepada kedua orang tua, utamanya kepada Ibu.

Baca Juga: Anak-anak Bandel dan Susah Diatur? Ini Bacaan Doa Agar Anak Patuh dan Berbakti pada Orangtua, Diajarkan Rasul

Rasulullah Muhammad SAW pun memuliakan umatnya yang lebih memuliakan kedua orang tua ayah ibunya, melebihi dirinya, seperti kisah Uwais Al Qarni diatas.

Seseorang yang sama sekali tidak dikenal dibumi, namun namanya harum di langit, dikalangan para malaikat.

Kisah ini diceritakan oleh Buya Yahya yang diunggah di laman youtube @Abyan, semoga menginspirasi dan menjadikan cermin untuk kita semua, Masya Allah ***

***

Disclimer: Sebagian isi mengutip dari Seputar Tangsel pada artikel Bagaimana Menyikapi Orang yang 'Pamer' Hewan Kurban ke Media Sosial? Begini Kata Buya Yahya

Editor: Dian Toro

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah