Covid-19 Belum Usai, Virus Nipah di China Jadi Ancaman Risiko Pandemi, Gejala Mirip Flu Dan Kerusakan Otak

- 1 Februari 2021, 12:25 WIB
Ilustrasi - Isolasi mandiri di rumah karena positif Covid-19
Ilustrasi - Isolasi mandiri di rumah karena positif Covid-19 /Pixabay

INDOTRENDS.ID - Belum usai pandemi Covid-19, dunia kini terancam dengan virus Nipah di China yang menyebabkan tingkat kematian hingga 75 persen. Ini tentu bisa menjadi ancaman risiko pandemi global.

Menurut laporan Acces to Medicine Foundation, perusahaan farmasi raksasa saat ini dilaporkan belum siap dalam menghadapi penyebaran virus Nipah lantaran masih memfokuskan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ternyata Ini Seabrek Syarat Yang Harus Ditempuh Untuk Jadi Istri TNI, Ada Test Keperawanan!

"Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar. Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resisten terhadap obat,” kata Jayasree K Iyer selaku direktur eksekutif Access to Medicine Foundation yang berbasis di Belanda, dikutip dari The Guardian, Minggu, 31 Januari 2021.

 

Virus ini termasuk langka dan disebarkan oleh kelelawar buah, yang dapat menyebabkan gejala mirip flu dan kerusakan otak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Nipah juga dapat menyebabkan ensefalitis, atau radang otak. Penanganan yang biasa dilakukan adalah perawatan suportif.

Dikutip dari Al Arabiya, sebelumnya, wabah virus Nipah di India bagian selatan Kerala pada tahun 2018 diklaim merenggut 17 nyawa. Pada saat itu, negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk sementara waktu melarang impor buah dan sayuran beku dan olahan dari Kerala sebagai akibat dari wabah di sana.

Halaman:

Editor: Lilis Maryati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah