Disampaikan pula bahwa sakit kepala adalah masalah neurologis, yang paling sering dilaporkan diikuti dengan hilangnya rasa dan bau.
Seperti dilansir dari laman Verywell, Senin, 26 Juli 2021, studi internasional yang diterbitkan di JAMA Network Open pada Mei menemukan bahwa orang dengan gejala neurologis enam kali lebih mungkin meninggal akibat Covid 19.
Seorang profesor kedokteran perawatan kritis, neurologi, dan bedah saraf di University of Pittsburgh selaku penulis utama studi, Sherry H.Y. Chou menyebut korelasi antara masalah neurologis dan peningkatan angka kematian kemungkinan dari deteksi yang terlambat.
Kendati sebagian alasannya adalah tidak cukupnya sub spesialis neurologi atau sumber daya yang terbatas.
Untuk itu, Chou mengatakan, dengan studi baru para peneliti ingin memastikan mereka menemukan cara untuk menangkap besarnya masalah dan dampak apa pun pada sistem saraf, sehingga mereka dapat mengarahkan sumber daya dengan tepat kepada pasien yang membutuhkan mereka.
Chou juga menunjukkan pasien yang sangat sakit mungkin tidak menyadari gejala neurologis sampai di kemudian hari.
“Dan agaknya, jika kita menemukannya lebih awal, kita akan mengetahuinya lebih awal,” kata Chou.
Dengan demikian, tim medis memiliki kesempatan untuk mengobatinya lebih awal dengan kerusakan jangka panjang yang terbatas. Para peneliti melibatkan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid 19 yang parah.