3. Libatkan dan bandingkan hasilnya dengan orang lain
Terlepas dari benar atau tidaknya cara itu, pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Dr.Vito A.Damay memberi saran bagi masyarakat untuk membedakan oximeter asli dan palsu. Cara itu salah satunya dengan memakaikannya di jari beberapa orang yang berbeda. Bila angkanya sama dari orang yang berbeda-beda, kita patut untuk mempertanyakan keaslian atau akurasinya.
"Di alat saturasi oksigen juga ada pengukur detak jantung, jika detak jantungnya sama antara milik Anda dan tiga orang lain, Anda harus pertanyakan (keasliannya)," kata dia seperti dilaporkan Antara.
4. Pengaruh cat kuku
Sebaiknya, jangan pasang alat pada jari dengan cat kuku karena mungkin mempengaruhi pembacaan.
Setelah memastikan keaslian, alat bisa digunakan seperti petunjuk pakar kesehatan. Untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyarankan beberapa langkah yakni :
Memastikan alat terpasang dengan benar di jari tangan.
Pengguna harus berada dalam kondisi duduk dan diam.
Menurut Dr. Vito, sebagaimana dikutip IndoTrends.ID dari Pikiran Rakyat dengan judul artikel 4 Cara Periksa Oximeter Palsu atau Asli, Curigai Jika Angkanya Selalu Sama, pergerakan sedikit saja bisa mempengaruhi pembacaan dan membuat alat mencatatkan angka yang jauh lebih rendah dari yang sebenarnya.