BOOMING Penyakit Tenggorokan, Batuk, Pilek, Karena Omicron atau Cuaca? Ini Kata Pakar Mikrobiologi Unpad

- 24 Februari 2022, 21:46 WIB
Booming penyakit tenggorokan, batuk, pilek, demam, flu sepanjang Februari 2022, karena Omicron atau cuaca? Ini kata pakar Mikrobiologi Unpad
Booming penyakit tenggorokan, batuk, pilek, demam, flu sepanjang Februari 2022, karena Omicron atau cuaca? Ini kata pakar Mikrobiologi Unpad /Antara/

Oleh karena itu, protokol kesehatan wajib dijaga oleh setiap orang untuk melindungi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya dari risiko penularan virus Covid-19 varian Omicron.

“Sekarang kalau kita jalan-jalan sedikit saja di Kota Bandung, masih banyak yang tidak disiplin menggunakan masker. Kadang hanya 1 lapis masker, dan itupun masker kain saja. Kadang dipakai tapi disimpan di dagu,” tutur dr Adi.

Cara penularan virus Covid-19 termasuk varian Omicron mudah bertransmisi melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk ataupun bersin.

“Otomatis etika saat batuk atau bersin kita juga harus diperbaiki. Saya pribadi, kadang-kadang melihat misalnya ada yang batuk justru maskernya dibuka karena dia takut maskernya kotor. Sudah selesai batuk baru ditutup kembali. Seharusnya dia bawa masker cadangan, kalau dia batuk atau bersin tetap tutup saja, kemudian buang maskernya dan ganti dengan yang baru,” kata dr Adi.

Jadi perlu mengevaluasi diri sendiri, apakah kita sudah cukup disiplin melaksanakan protokol kesehatan atau belum. Kalau memang belum, jangan heran Omicron akan lebih cepat menyebar.

Kalau cuaca berangin dan berdebu seperti sekarang apakah berpengaruh pada penularan Omicron?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dr Adi mengatakan prinsip infeksi itu ada beberapa hal yang harus dipenuhi virus untuk bisa menginfeksi seseorang, yaitu:

Jumlah virus yang cukup
Kondisi dari manusianya apakah dia sedang lemah imunitasnya atau tidak
“Kalau misalnya lewat angin atau ada debu yang kebetulan ditempeli oleh virus, bisa jadi itu jumlah virus nya sudah sangat sedikit dan tidak memenuhi syarat untuk menginfeksi,” tutur dr Adi.

Namun, lanjutnya, kita tidak boleh lengah. Karena dengan cuaca yang seperti ini, sebetulnya daya tahan tubuh manusia juga cenderung mulai menurun.

“Dan itu juga dalam fenomena selama ini di luar masa pandemi, cuaca seperti ini kan lumayan banyak orang yang demam, batuk pilek. Jadi contoh fenomena yang biasa terjadi. Artinya, daya tahan tubuh memang menurun,” ujar dr Adi.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah