Merebaknya Virus Hepatitis Misterius Akut di Indonesia Masih Misterius, FKUI Kejar Tayang Ungkap Penyebabnya

- 13 Mei 2022, 22:54 WIB
Waspada Hepatitis Misterius yang mulai masuk di  Indonesia, Menkes himbau agar tetap waspada dan menjaga kebersihan
Waspada Hepatitis Misterius yang mulai masuk di Indonesia, Menkes himbau agar tetap waspada dan menjaga kebersihan /Reuters

INDOTRENDS.ID - Penyakit hepatitis misterius yang belakangan menyerang pada anak-anak di Indonesia masihlah tetap misterius.

Teka-teki seputar virus penyebab penyakit ini belum terpecahkan hingga saat ini.

Bahkan diluar dunia akademisi banyak rumor yang menghubungkan berjangkitnya penyakit baru ini dengan efek pemberian vaksin covid 19 secara masal. Dan hal ini masih juga menjadi teka-teki tersendiri.

Namun penelitian ilmiah sedang gencar dikebut oleh para pakar di Indonesia untuk menguak beberapa kemungkinan penyebab merebaknya virus hepatitis misterius ini.

FKUI menjadi salah satu laboratorium yang ditunjuk untuk melakukan investigasi dan uji sampel terhadap penyakit Hepatitis Misterius.

Baca Juga: VAKSIN PFIZER Anak laki-Laki Lebih Berpotensi Muncul Efek Samping Daripada Anak Perempuan, Ini Penelitiannya

Menurut peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut, dua kemungkinan yaitu  Adenovirus dan SARS CoronaVirus 2 yang menjadi kandidat kuat suspek penyakit ini.

Tetapi ada permasalahan lain yang kemungkinan menjadi penyebabnya

Laboratorium FKUI menguji sebanyak tujuh sampel berkaitan kasus Hepatitis Misterius.

"Namun sampai saat ini tentu masih kita pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan lain walaupun kedua virus yang ditemukan ini memang merupakan kandidat kuat", ujar Dr. dr. Budiman Bela, SpMK(K), Spesialis dan Konsultan Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI,   dalam keterangannya yang disiarkan YouTube CME FKUI yang tayang pada Kamis 12 Mei 2022.

"Ada permasalahan-permasalahan lain yang masih dipertimbangkan apakah ini sebetulnya hanya dicetuskan oleh virus infeksinya dan bisa virus apa saja atau memang Adenovirus dan SarsCoV2," lanjut dr.Budiman, seperti yang IndoTrends.id kutip dari Pikiran Rakyat berjudul Temuan Awal Penyebab Hepatitis Misterius Diungkap Peneliti FKUI, Ternyata Bukan karena Adenovirus

Meski begitu, dr Budiman Bela mengatakan dari hasil pemeriksaan shotgun sequencing pada sampel pertama oleh laboratorium Nusantrics dengan menggunakan sampel plasma diperoleh hasil tidak ditemukan Adenovirus 41 sebagai penyebab penyakit Hepatitis Misterius.

Ilustrasi virus – Peneliti FKUI ungkap temuan awal dugaan penyebab penyakit Hepatitis Misterius karena adenovirus /Pixabay/BlenderTimer
Ilustrasi virus – Peneliti FKUI ungkap temuan awal dugaan penyebab penyakit Hepatitis Misterius karena adenovirus /Pixabay/BlenderTimer

 

"Di sini kami masih memperkirakan, bisa jadi karena menggunakan sampel plasma dan bukan sampel whole blood karena pasien telah meninggal sehingga hanya sampel yang ada saja yang bisa kita periksakan.

Sementara seperti tadi sempat saya kemukakan, Adenovirus 41 lebih banyak ditemukan pada sampel darah lengkap atau whole blood," ujarnya.

Dia melanjutkan dari hasil penelitian laboratorium Nusantrics ada didapati kemungkinan lain penyebab Hepatitis Misterius adalah jejak genetik DNA untuk virus cytomegalovirus (CMV), bakteri Bacillus cereus, dan bakteri Legionella.

Baca Juga: Doa Ketika Bezuk Orang Sakit dan Doa Minta Kesembuhan untuk Orang Lain, Perhatikan 7 Waktu Mustajab Berdoa

"Apakah ini memiliki kemaknaan? untuk cytomegalovirus itu sebagian besar anak di Indonesia sudah terinfeksi jadi karena walaupun masih ada kemungkinan tapi semua ini masih kami simpan dulu apakah memang mereka merupakan penyebab atau tidak," katanya.

"Bakteri Bacillus cereus kalau menginfeksi aliran darah memang bisa mengakibatkan permasalahan tetapi bakteri ini mudah ditemukan di debu.

Jadi bisa saja saat pengambilan spesimen bisa saja tersedot masuk, demikian juga untuk bakteri Legionella Sp," ujarnya.

dr Budiman Bela menambahkan temuan ini tetap akan diteliti lebih jauh dengan hasil-hasil pemeriksaan dari pasien lain yang saat ini masih sedang diperiksa Laboratorium Nusantrics.

"Semoga dalam waktu seminggu kita peroleh karena shotgun sequencing ini cukup memakan waktu, tidak seperti pemeriksaan PCR yang cepat selesai dalam 2-3 jam, tapi ini (shotgun sequencing) perlu cukup waktu untuk analisisnya," kata dia.*** (Boy Darmawan/Pikiran Rakyat)

Editor: Rahman Dhani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah