INDOTRENDS.ID - Sudah sangat lazim bahwa setiap obat-obatan yang beredar dan dipasarkan selalu memiliki efek samping. Efek samping yang muncul juga bervariasi baik jenis maupun derajat keparahannya.
Efek samping obat dapat muncul bisa terjadi karena sifat dan karakteristik obat tersebut yang khas, namun cukup sering juga terjadi karena response individu seseorang yang memang hipersensitif terhadap suatu zat obat tertentu.
Baca Juga: VAKSIN SINOVAC TIDAK EFEKTIF ! Benarkah ? Simak Kesaksian Dr. Reisa Broto Asmoro Berikut Ini
Derajat keparahan efek samping obat juga bervariasi dari yang ringan seperti gatal-gatal, alergi ruam kulit, mual, pusing dan lainnya sampai yang berat, bahkan ada yang sampai menimbulkan kematian.
Sesekali cobalah kita cek dan baca dengan teliti leaflet obat yang terlampir pada kemasan suatu obat, apa saja. Maka kita akan temukan deretan efek samping obat itu yang mungkin bisa terjadi apabila kita mengkonsusmsinya.
Hal yang sama juga dapat terjadi pada vaksin seperti vaksin untuk covid-19 yang saat ini digencarkan oleh pemerintah, salah satunya adalah vaksin covid-19 buatan Pfizer Amerika.
Para peneliti di Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa anak laki-laki yang sehat mungkin memiliki risiko lebih besar untuk dirawat di rumah sakit karena efek sambing vaksin Pfizer/BioNTech, yang menyebabkan radang jantung, dibandingkan Covid-19 itu sendiri.
Analisis para peneliti terhadap data medis menunjukkan bahwa anak laki-laki berusia 12 hingga 15 tahun, tanpa kondisi medis yang mendasarinya (tanpa komorbiditas), empat hingga enam kali lebih mungkin didiagnosis dengan miokarditis usai divaksinasi Pfizer dibanding pada anak perempuan seusia.