Ustadz Adi Hidayat mengatakan dalam ilmu hadis ada yang disebut sebagai sanad untuk memastikan bahwa suatu hadis memang benar-benar merupakan riwayat dari Nabi SAW.
"Dari sini muncul istilah hadis shahih, ada hadis dhoif. Dibagi lagi, ada (hadis) yang tidak bisa diamalkan (palsu), yaitu munkar, matruk, dan maudhu'," kata Ustadz Adi Hidayat.
1. Hadis Munkar
Hadis munkar adalah hadis yang diingkari oleh para ulama karena perawinya terdutuh fasik atau sering melakukan perbuatan yang merusak dalam Islam.
"Ada yang kadang-kadang dia berdusta, ada kadang terlihat makan makanan yang tidak baik," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Contoh hadis munkar menurut Ustadz Adi Hidayat yaitu yang berbunyi:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah, mohon berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan."
Inilah hadis pertama yang populer di kalangan masyarakat namun ternyata palsu.