10 Puisi 17 Agustus Karya Gus Mus, Asrul Sani, Toto Sudarto, Taufiq Ismail, Kuntowijoyo, Cocok Buat Tirakatan!

- 10 Agustus 2022, 23:13 WIB
Ilustrasi - 10 puisi 17 Agustus karya Gus Mus, Sapardi Joko Damono, Asrul Sani, Toto Sudarto Bachtiar, Taufiq Ismail, Kuntowijoyo, cocok buat Tirakatan
Ilustrasi - 10 puisi 17 Agustus karya Gus Mus, Sapardi Joko Damono, Asrul Sani, Toto Sudarto Bachtiar, Taufiq Ismail, Kuntowijoyo, cocok buat Tirakatan /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Di atas, Marsinah yang berkerudung awan putih
berselendang pelangi tersenyum manis sekali :
maaf kawan-kawan, jasadku masih dibutuhkan
untuk menyingkapkan kebusukan dan membantu mereka
yang mencari muka.
kalau sudah tak diperlukan lagi
biarlah mereka menanamkannya di mana saja di persada ini
sebagai tumbal keadilan atau sekedar bangkai tak berarti

10. Surabaya
(Karya : A. Mustofa Bisri atau Gus Mus)

Jangan anggap mereka kalap
jika mereka terjang senjata sekutu lengkap
jangan dikira mereka nekat
karena mereka cuma berbekal semangat
melawan seteru yang hebat
Jangan sepelekan senjata di tangan mereka
atau lengan yang mirip kerangka
Tengoklah baja di dada mereka
Jangan remehkan sesobek kain di kepala
tengoklah merah putih yang berkibar
di hati mereka
dan dengar pekik mereka
Allahu Akbar !

Dengarlah pekik mereka
Allahu Akbar !
Gaungnya menggelegar
mengoyak langit
Surabaya yang murka
Allahu Akbar
menggetarkan setiap yang mendengar
Semua pun jadi kecil
Semua pun tinggal seupil
Semua menggigil.

Surabaya,
O, kota keberanian
O, kota kebanggaan
Mana sorak-sorai takbirmu
yang membakar nyali kezaliman ?
mana pekik merdekamu
Yang menggeletarkan ketidakadilan ?
mana arek-arekmu yang siap
menjadi tumbal kemerdekaan

dan harga diri
menjaga ibu pertiwi
dan anak-anak negeri.
Ataukah kini semuanya ikut terbuai
lagu-lagu satu nada
demi menjaga

keselamatan dan kepuasan
diri sendiri
Allahu Akbar !

Dulu Arek-arek Surabaya
tak ingin menyetrika Amerika
melinggis Inggris
Menggada Belanda
murka pada Gurka
mereka hanya tak suka
kezaliman yang angkuh merejalela
mengotori persada
mereka harus melawan
meski nyawa yang menjadi taruhan
karena mereka memang pahlawan

Surabaya
Dimanakah kau sembunyikan
Pahlawanku ?
***

Halaman:

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x