Bisa saja rilis sketsa yang didasarkan dari keterangan saksi potensial itu, merupakan strategi terakhir yang harus dijalankan Polda Jabar, untuk mengungkap kasus Subang.
Tim penyidik memang sudah mengantongi semua data-data hasil olah TKP, otopsi, lab forensik, hasil tes kebohongan, dan hasil tes kesehatan dan kejiwaan yang dilakukan kepada para saksi.
Namun ternyata hasil itu dirasa tidak cukup. Polisi perlu mengkroscek dengan keterangan lain, mengingat ada banyak drama dan framing yang terjadi sejak awal kasus Subang.
Seperti diketahui, publik heran dengan mimik muka Yosef tidak memperlihatkan mikik muka kesedihan yang dalam padahal istri dan anaknya menjadi korban pembunuhan tragis.
Hal itu terekam saat dia ditanya kronologis kejadian kasus Subang oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Kemudian juga ada keterangan Yoris dan Danu yang kemudian diralat di kemudian hari, seperti soal kunci mobil Alphard, serta keterangan Danu melihat ada orang di TKP saat jam 3 pagi.
Belum lagi TKP kasus Subang yang kemudian diakui pakar forensik Mabes Polri, dr. Sumy Hastry yang menilai TKP sudah terkontaminasi karena sudah dimasuki banyak orang di luar tim penyidik.
Adanya drama dan kebohongan itulah yang bisa jadi membuat tim penyidik menghadapi banyak kendala.