"Kami sudah mengalihkan bahan bakar ke unit perawatan paling penting, termasuk inkubator, tetapi kami tidak tahu berapa lama hal ini akan bertahan," tutur dia, dikutip pada 24 Oktober 2023.
Dia pun meminta bantuan bahan bakar ke seluruh dunia. Bahkan dia meminta SPBU dan pompa bensin swasta untuk memberi berapa pun bahan bakar yang dimiliki untuk menyelamatkan nyawa-nyawa itu.
Serang rumah sakit
Pekan lalu, serangan yang dilakukan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist mendapat kecaman dari pelbagai pihak. Tak sedikit yang mengutuk keras aksi tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan secara terbuka mengutuk keras serangan yang membuat 500 nyawa melayang itu. Rumah sakit tersebut, kata WHO, masih beroperasi, menyediakan layanan kesehatan, dan banyak pengungsi yang berlindung di sana.
"Rumah sakit itu adalah 1 dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel. Perintah evakuasi tidak mungkin dilaksanakan mengingat ketidakamanan saat ini, kondisi kritis banyak pasien, dan kurangnya ambulans, staf, kapasitas tempat tidur, dan tempat penampungan alternatif bagi mereka yang mengungsi," kata WHO via X.
Ghassan Abu Sitta, dokter Doctors Without Borders (MSF), menceritakan hal yang terjadi saat serangan itu.
"Kami sedang melakukan operasi di Rumah Sakit Baptist ketika ledakan dahsyat terjadi, walhasil atap di ruang operasi ambruk... ini pembantaian," katanya saat konferensi pers pada 17 Oktober 2023 malam waktu setempat.
Selain rumah sakit, Israel juga melakukan serangan udara terhadap gereja di Gaza, yakni Gereja Ortodoks. Serangan itu juga menimbulkan korban tewas.