Hingga 29 Oktober 2023 malam waktu setempat, dilaporkan ada 3.195 anak tewas karena gempuran Israel, selain itu 1.000 terkubur di antara reruntuhan bangunan akibat pengeboman.
Save the Children mengatakan, angka-angka tersebut mengungkapkan fakta yang sangat mengerikan, jumlah anak yang terbunuh sejak gempuran Israel pada 7 Oktober 2023 itu lebih tinggi dari jumlah total anak yang terbunuh dalam konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019.
Pada 27 Oktober 2023 waktu setempat, juru bicara militer mengatakan, pasukan darat Israel sedang memperluas operasi di wilayah itu.
Jalur Gaza mengalami pemadaman komunikasi total sehingga warga Palestina yang terkepung, terputus dari dunia luar. Terbaru dilaporkan, setidaknya 7.326 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, sedangkan dari kubu Israel, 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas.
"Beberapa kelompok bantuan internasional - termasuk badan-badan terkemuka PBB – mengatakan mereka tidak dapat menjangkau tim mereka di lapangan," demikian laporan Al Jazeera.
Serang rumah sakit dan gereja
Belum lama ini, Israel juga menyerang Gereja Ortodoks. Serangan itu menimbulkan korban tewas. Sebelumnya, negara itu juga menyerang Rumah Sakit Al-Ahli Baptist Gaza hingga menewaskan ratusan jiwa.
"Setidaknya delapan orang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius," kata pejabat di Gaza, 20 Oktober 2023.
Komite Tinggi Urusan Gereja-Gereja di Palestina mengungkapkan, gereja tersebut tertua ketiga di dunia, yang dibangun pada 425 Masehi, kemudian direnovasi pada 1856. Gereja tersebut terletak beberapa meter dari Rumah Sakit Al-Ahli Baptist.